Pemancingan Monster Fish Sudah Ada di Indonesia. Jangan Mau Kalah Dengan Thailand

Pemancingan Lubana Sengkol

Pemancingan Lubana Sengkol

Kabarmancing.com, Jakarta – Belakangan ini bermunculan kolam pemancingan yang dihuni ikan monster atau monster fish fishing dari jenis ikan predator dan ikan langka lainnya. Ya, pemancingan ikan monster tersebut diisi berbagai jenis ikan seperti, patin, tiger shovel hose, leopard catfish, arapaima gigas, spatulia, alligator gar, red catfish, gabus monster, bawal monster, hampala dan jenis ikan lainnya yang hidup di habitat aslinya seperti Sungai Amazon (Amerika Selatan), Sungai Mekong (Thailand) dan Indonesia. Namun jika dihitung kolam pemancingan jenis ini masih sedikit jumlahnya di Indonesia.

    Dari ketiga pemancingan monster fish yang disambangi kabarmancing.com nyatanya ramai didatangi pemancing yang ingin mencoba dan merasakan tarikan ikan-ikan monster tersebut. Sebut saja pemancingan Godongijo (Cinangka Sawangan, Depok), pemancingan Anugrah (Cikarang) dan pemancingan Lubana Sengkol (Muncul, Serpong, Tangerang). Dari ketiga kolam pemancingan itu pemancing ingin sekali merasakan fight dan strike yang merupakan keistimewaan tersendiri yang bisa dikatakan fenomenal.

   Sistem main di pemancingan monster fish memakai aturan Catch and Release (CnR) atau tangkap lepas yang berbeda dengan kolam pemancingan umumnya. Kolam pemancingan monster fish dihitung berdasarkan jam. Jika ingin mancing maka dihitung per 3 jam atau per 4 jam atau juga seharian dengan biaya yang sudah dipatok. Selain itu juga disewakan alat-alat pancing jika kita malas membawa piranti atau tidak membawa sama sekali dan umpan khusus yang harus dibeli.

    Godongijo misalnya, setiap pemancing dipatok tiket Rp 100 ribu per empat jam untuk sewa lapak. Dengan harga itu kita sudah bisa merasakan tarikan ikan jengis khan asal Thailand yang dahsyat dan jika ingin mengikuti jackpot ala Godongijo dikenakan 150 ribu rupiah. Ikan jengis khan di Godongijo merupakan ikan-ikan yang didatangkan langsung dari tempat asalnya, Thailand. Pada saat didatangkan, jengis khan tersebut rata-rata memiliki berat 20-40 kg.   

Berita Utama 1

    Pemancingan yang buka Mei 2009 ini menyediakan jenis ikan lele dan patin dengan ukuran mulai dari 4-10 kg. Dan pada 2011 lalu, kembali diisi ikan jengis khan asal Thailand, yang menjadi favorit para pemancing untuk ditaklukkan. Total jengis khan yang ada 87 ekor dengan terberat 37 kg sebanyak 4 ekor. Total ikan lele dan patin 3 ton, terberat patin 16 kg dan lele 14 kg.

    Mancing di Godongijo setiap pemancing dibantu kedi terlatih dan diperbolehkan berpose dengan jengis khan, namun pemancing wajib nyemplung ke kolam yang berukuran 80×20 meter dengan kedalaman 5 meter yang siap menantang adrenalin. Disinilah bagi pemancing begitu menantang karena bobot ikannya mencapai 37 kg.

    Namun jangan dibayangkan menggaet ikan jenis ini mudah. Bahkan ada pemancing yang ingin merasakan tarikan jengis khan harus sabar, karena ikan yang ia inginkan belum juga tergaet. Menurut kedi setempat, jengis khan tak semudah dibayangkan untuk dipancing, harus punya keahlian khusus dan umpan khusus.

    Hampir sama dengan Godonijo, di Lubana Sengkol setiap pemancing juga ingin bertarung menaikan ikan monster dan predator. Nah, selain jengis khan, pemancingan Lubana Sengkol menyediakan aneka ikan-ikan predator seperti tiger shovel hose, leopard catfish, arapaima gigas, spatulia, alligator gar, red catfish, tapah, bawal hitam, lele jumbo, patin, belida, ninenty nine, gabus brazil dan jengis khan. Semuanya ada 14 jenis predator. Ukuran ikan predator rata-rata memiliki panjang 50 cm sampai 1,3 meter.

    Untuk mancing di kolam monster fish ini cukup membayar Rp 120 ribu per hari dan pemancing puas bertarung dengan ikan-ikan itu di kolam yang berukuran kurang lebih 40 x 60 meter. Untuk jadwal mancing seperti yang dituturkan Andre, staf Lubana Sengkol kepada kabarmancing.com, Senin s/d Jumat, jam 9 pagi s/d 6 sore dan Sabtu – Minggu, jam 9 pagi s/d jam 8 malam.

Pemancingan Anugrah

Pemancingan Anugrah

   “Untuk aligator gar jumlahnya 20 ekor dari berbagai ukuran dan terberat 25 kg. Pemancing yang datang kesini ingin merasakan bagaimana nikmatnya memancing ikan-ikan monster dan predator itu,” papar Andre.

    Bagaimana dengan pemancingan Anugrah di Cikarang, ternyata sama saja. Ikan-ikan yang diisi pun berbagai jenis ikan monster, predator dan langka. Bagi ingin mencoba merasakan ikan-ikan predator tersebut tiket yang dipatok Rp 50 ribu per 4 jam. Disini menggaet ikan-ikan bobot besar mudah, namun harap bersabar. Dengan bantuan kedi dan umpan khusus pemancing akan merasakan nikmatnya menarik ikan-ikan predator dengan sistem CnR di kolam seluas 8000 meter yang dihuni ikan bawal seberat 16 kg, patin, bawal, jelawat, alligator, toman, belida, gabus, baung dan ikan langka lainnya dengan ukuran besar-besar yang terkenal sadis.

    Belum lama ini Anugrah yang buka setiap hari sudah menambah ribuan ikan baung, belida, dan ikan lainnya yang didatangkan dari Kalimantan. Sejak dibuka hingga sekarang pemancingan Anugrah tidak pernah sepi didatangi pemancing dari Cikarang, Bekasi, dan daerah lainnya. Kolam besar yang diisi ikan-ikan predator tersebut memang diperuntukkan khusus untuk galatama.

    Ya, di kolam yang diisi berbagai jenis ikan predator ini para pemancing sangat menikmati tarikan demi tarikan. Begitu juga ketika salah satu pemancing strike ikan alligator berbobot 10 kg. pemancing ini harus fight cukup lama untuk menaklukkan ikan tersebut. Begitu juga pemancing lain yang berhasil mengangkat bawal 15 kg.

 

Bisa seperti Thailand

    Dengan hadirnya kolam pemancingan monster fish di Indonesia, salah satu pemancing yang ditemui menuturkan, senang adanya pemancingan seperti ini di Indonesia. Pasalnya, munculnya pemancingan jenis itu tentu bisa merasakan berbagai jenis-jenis ikan tertentu yang tidak ada di Indonesia, ditambah pemancing freshwater tahu bahwa ikan bobot besar begitu fenomenal tarikannya.

    “Bukan pemancing laut saja bisa merasakan tarikan ikan besar, pemancing air tawar terbantu dengan adanya pemancingan ini dan bisa merasakan nikmatnya fight ikan monster yang selama ini belum bisa mereka rasakan. Pemancing freshwater kini tidak perlu jauh-jauh mancing ke laut yang biayanya besar, memerlukan waktu panjang dan sangat tergantung keadaan cuaca,” ujar Boy yang setiap tahun berangkat ke Thailand untuk mancing ikan-ikan bobot besar.   

243

    Ya, dibanding Thailand pemancingan monster fish  dan predator di Indonesia masih jauh ketinggalan, namun para pemancing mengharapkan akan terus berkembang dan bertambah jumlahnya dari 3 pemancingan menjadi puluhan, walaupun modal yang dikeluarkan untuk bisnis ini sangat tinggi.

    Lihat saja, pemancingan Bungsamran yang buka 24 jam di Bangkok dengan membayar fishing license 1000 Baht/joran/12 jam (1 Baht Rp 350), Bungsamran telah menjadi ajang kumpul pemancing di seluruh dunia untuk memecahkan rekor dunia menaikan ikan-ikan besar.

    “Ke depannya saya harap Indonesia punya kolam pemancingan seperti di Bangkok, yang tentunya bisa menjadi tempat tongkrongan pemancing dunia untuk menaklukan ikan-ikan monster yang tentunya bisa menjadi tujuan wisata dan mendatangkan devisa bagi negara khususnya di bidang olahraga mancing, agar Indonesia bisa berbicara di forum mancing dunia,” ungkap Boy yang mengharapkan seperti itu.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses