Waspada Hujan & Cuaca Ekstrim. Saatnya Pemancing Laut Beralih ke Air Tawar

Kabarmancing.com, Jakarta – Akhir tahun ini puncak musim hujan tiba. Hujan lebat akan mengguyur seluruh nusantara. Perairan di seluruh nusantara pun seakan-akan menjadi momok menakutkan dan rawan untuk dilayari. Hal ini bukanlah pertama kali, namun setiap tahun terjadi. Antisipasi pelayaran dan banjir sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh pihak terkait.

    Selain hujan biasanya juga dibarengi cuaca ekstrim yang melanda dan membuat perubahan musim di Indonesia tidak teratur dan sulit di prediksi. Dari definisinya cuaca ekstrim itu merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi akibat beberapa faktor gejala alam yang berubah dan tidak sesuai dengan konsep alam yang biasanya. Dalam perubahan cuaca ekstrim ini bisa membawa dampak negatif terhadap kehidupan di dunia ini.

Berita Utama Musim Hujan

    Bicara musim penghujan, tentu menjadi kendala bagi pemancing khususnya pemancing laut.  Ya, yang biasanya setiap minggu turun ke laut, namun jelang musim penghujan tiba tak ayal harus istirahat mancing sampai musim penghujan berlalu. Tak hanya pemancing, kapal-kapal sewa yang sering di booking pemancing pun terkena imbas, tidak berani berlayar dalam kondisi seperti itu.

    Namun, banyak cara mensiasati bagaimana hobi mancing tetap berjalan. Soni, pemancing asal Sawangan, Depok, bisa mensiasati jika musim hujan tiba, Soni maniak mancing laut itu awalnya mencoba merasakan mancing air tawar tepatnya di kolam pemancingan. Kata Soni, mancing di kolam ia lakukan ketika mulai bosan dan jenuh menunggu cuaca tak kunjung reda.

    Soni bercerita punya pengalaman buruk saat mancing laut di musim penghujan, dimana kala itu kondisi cuaca tidak menentu, kadang cerah, kadang hujan. Saat berangkat cuaca cerah, namun jelang siang sang kapten berubah pikiran harus segera kembali ke daratan, karena badai dan hujan akan menghampiri mereka. “Kejadiannya tiga tahun lalu di bulan Januari,” ujar Soni kepada kabarmancing.com.

    Namun apa yang terjadi di tengah laut itu, cuaca buruk datang tiba-tiba, gulungan ombak mulai menghantam kapal yang ditumpangi Soni dan kedua temannya. Dalam keadaan demikian tidak ada lagi bisa mereka lakukan hanya pasrah dan pasrah. Mancing pun ditinggal. “Untung saja kapten kami tenang, bisa mengambil keputusan, gesit serta konsentrasi dan segera melarikan kapal menuju daratan. Kami semua jadi tenang menghadapinya, walaupun di hati rasa ketakutan terus bergemuruh,” kenang Soni kala itu.

    Usai kejadian itu Soni berapa kali diajak rekannya mancing ke laut dalam kondisi cuaca tak menentu, namun Soni hanya geleng-geleng kepala menyatakan tidak ikut, baginya riskan dan berbahaya, mancing dalam keadaan cuaca di musim hujan, apalagi nyawa harus dipertaruhkan dengan cara seperti itu.

    Bosan dan jenuh hampir 2 bulan lamanya tidak mancing laut ia pun diajak rekannya mancing di kolam pemancingan. Tak diduga, sekali, dua kali, tiga kali dan seterusnya ia jadi ketagihan. Padahal sebelumnya ia tidak suka mancing kolam. Akhirnya puasa mancing 2 bulan pun bisa disalurkan. ”Yang penting strike, sambil nunggu cuaca normal kembali baru turun ke laut,” katanya.

    Walaupun dalam kondisi hujan lebat di kolam pemancingan saat ia mancing, bagi Soni tak masalah, resiko yang dihadapinya kecil dibanding harus turun ke laut dalam kondisi cuaca buruk di musim hujan. Apa yang dikatakan Soni ada baiknya bisa diikuti pemancing laut lainnya yang memang kebanyakan tidak menyukai mancing air tawar, namun kondisi cuaca yang dihadapi ini hingga 4 bulan ke depan berdampak buruk dan ekstrem agar lebih diperhatikan.

    Prediksi BMKG yang berhasil dihimpun kabarmancing.com mengatakan bulan Desember, Januari dan Februari akan datang puncak musim hujan di seluruh Indonesia dengan cuaca ekstrim, angin kencang, puting beliung, longsor, pohon tumbang dan sebagainya.

    Ketinggian Perairan Indonesia Timur bisa mencapai 4 – 5 meter, di Selatan Jawa 3 – 4 meter dan di Utara Jawa 2 – 3 meter dan perairan-perairan lainnya hampir sama dengan Pulau Jawa dan Indonesia Timur. Tentu kapal-kapal penumpang maupun kapal barang kondisi seperti itu pun tidak aman untuk dilayari, apalagi kapal untuk mancing.

    Nah, bagi pemancing laut agar selalu waspada menghadapi musim penghujan dengan tingkat ekstrim tinggi di bulan Desember sampai Februari, dan selalu memantau keadaan cuaca melalui BMKG maupun pihak terkait.

    Sekali lagi, ada baiknya dalam masa istirahat mancing itu, coba saja mancing di air tawar seperti kolam pemancingan. Sensasinya pun asik juga, apalagi kini sudah tersedia kolam pemancingan ikan-ikan monster berbobot 20 s/d 30 kg yang ada di Jabodetabek yang mana rasanya saat fight dan strike hampir sama dengan ikan-ikan di laut. Waspadalah.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses