‘Tabgha Eksklusif Oktober’ Nasib Mujur Sang Pemadam Kebakaran

Tabgha Okt

Kabarmancing.com, Cipondoh, Tangerang – Puluhan pemancing duduk berjongkok sambil memandangi pelampung yang timbul tenggelam akibat tarikan ikan. Sesekali kepulan asap rokok menyembul mengiringi seruputan kopi yang menemani penantian mereka dalam meraih strike. Hari itu, Minggu, 15 Oktober 2017 seolah menjadi saksi pertarungan 52 orang pemancing yang sesak memenuhi seluruh lapak di Pemancingan Tabgha, Cipondoh, Tangerang.

Total hadiah 20 juta rupiah

Total hadiah 20 juta rupiah

    “Eventnya kami beri nama Tabgha Eksklusif Oktober. Tiketnya 700 ribu, total hadiahnya 20 juta,” demikian Daniel menjelaskan ihwal lomba kepada kabarmancing.com. Pada lomba kali ini Daniel mengaku melepas ikan mas sebanyak 600 kg untuk diperebutkan. 

    Ya, Tabgha adalah salah satu spot mancing favorit di Tangerang yang acapkali menjadi destinasi para penggila mancing. Pada hari biasa diluar lomba, Tabgha biasa kedatangan pengunjung dari sekitar Tangerang. Lokasinya yang tak jauh dari Situ Cipondoh, Tabgha tak jarang kelebihan pengunjung. Tak heran jika Daniel seringkali mendapati wajah para pengunjung yang kecewa karena tak kebagian lapak. 

52 lapak penuh hari itu

52 lapak penuh hari itu

    Ia menambahkan, Tabgha hanya sekali menggelar event mancing eksklusif. Tentu saja tak hanya itu, berbagai event ditawarkan Daniel seperti mancing Pre-Eksklusif bahkan event mancing dengan hadiah menggiurkan berupa sepeda motor. “Jadi bervariasi, yang membedakan tiap event itu adalah tiket dan hadiahnya,” ujarnya bersemangat sambil terus memantau jalannya lomba.

 

52 lapak penuh

    Kompetisi galapung (galatama pelampungan) yang digelar kali ini terbagi beberapa kategori. Hadiah Rp 7 juta diberikan kepada yang berhasil mengangkat ikan induk kategori pertama. Sementara kategori Induk 2 uang Rp 5 juta. Berikutnya Rp 3 juta dan Rp 2 juta untuk kategori Induk 3 dan 4. Selain itu hadiah Rp 1 juta diberikan kepada pemancing yang mengangkat induk terbanyak. Hadiah uang Rp 1 juta juga akan diterima pemancing dengan kategori ikan prestasi. 

Hadiah pertama tujuh juta rupiah

Hadiah pertama tujuh juta rupiah

    “Yang membedakan event ini dari sebelumnya adalah penambahan ikan induk se-ukuran 8 kilo. Itu kalau yang lalu ikan seberat 8 kilo ini dipasok 50 kilo ke kolam, tapi di event ini kita pasok sebanyak 100 kilo,” demikian Daniel meyakinkan. Hal ini rupanya menjadi daya tarik sehingga tak heran jika terjadi perebutan tiket. 

    Hari itu, satu persatu tiap lapak mendapatkan strike dari tarikan ikan. 6,5 jam lomba berjalan terasa sangat cepat bagi 52 pemancing yang datang dari berbagai daerah. Aroma kompetisi sangat kental mewarnai event itu. Detik-detik menentukan kemenangan mereka terasa begitu berharga manakala satu kuintal ikan mas serta 5 kuintal ikan rame yang dilepas ke kolam berhasil mereka angkat. Terlebih sebagian dari ikan tersebut diperbolehkan dibawa pulang. Tak pelak, lomba galapung kali ini tak ubahnya seperti ajang rebutan durian runtuh. 

Menunggu sambaran ikan

Menunggu sambaran ikan

    “Peserta jumlahnya 52 orang, ini lapak full semua. Mereka ini ada dari Cikarang, Bogor juga ada. Durasinya nggak lama kok, cuma dari jam sepuluh sampai setengah lima,” kata Daniel. 

    Serunya kompetisi kali ini ditanggapi beragam pemancing. Sarif misalnya, peserta lomba yang datang dari Petir, Tangerang, ini merasa resah dengan komposisi peserta lainnya yang umumnya pemancing senior. Meski tengah berada di urutan teratas dalam perolehan ikan induk pertama 7,85 kg, Sarif tetap berharap umpannya terus disambar. “Ya berdoa ajalah supaya ikannya galau setelah saya memimpin. Kalau soal umpan sih sama aja,” jelasnya. 

Menghitung jumlah ikan yang terangkat

Menghitung jumlah ikan yang terangkat

    Tak jauh berbeda dengan Sarif, Riza juga merasakan tingkat kesulitan tersendiri pada ajang kompetisi kali ini. Bagi Riza yang 7 tahun menekuni hobi mancing, lomba yang digelar ini pun memaksanya untuk bersabar dan hanya memakai joran tunggal. Tatkala jenuh melanda, Riza dibantu seorang kedi yang menggantikan kedudukannya di lapak. “Cuaca berpengaruh banget. Panas nggak, adem juga nggak. Jadi hawanya nggak jelas. terlalu ekstrim. Maunya kalau panas ya sekalian supaya selera makan ikan bagus,” demikian ia berharap.

    Nasib mujur rupanya tengah berpihak pada lelaki yang berprofesi sebagai petugas pemadam kebakaran tersebut. Tak lama setelah kabarmancing.com mengakhiri wawancara, Riza mendapatkan strike-nya yang entah kesekian kali. Ikan mas seberat 8,30 kg pun menutup sesi lomba dan menjadi ikan induk pamungkas yang berhasil mengantarkannya keluar sebagai juara pertama dengan hadiah Rp 7 juta. Senyum lebar Riza dan puluhan pemancing lain akhirnya menjadi penutup ajang perhelatan mancing di kawasan Situ Cipondoh hari itu. “Hari ini ikan induk sebanyak 220 ekor masuk timbangan,” ujar Daniel senang.(doddy afriansyah/foto:dok.doddy a)

  • Induk 1 / Iqbal Ahizar aka Riza / Lapak 29 / 8,30 Kg
  • Induk 2 / Bentot / Lapak 42 / 7,85 Kg
  • Induk 3 / Dimas / Lapak 04 / 7,30 Kg
  • Induk 4 / Juriq Jarian aka Naruto / Lapak 26 / 7,25 Kg
  • Prestasi Lpk Kecil / Alfatih / Lapak 01 / 44 Ekor
  • Prestasi Lpk Besar / Wahyudi Riki aka Anak Rantau / Lapak 51 / 40 Ekor
example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses