Kuala Rompin : Surga Layaran, Seru dan Menantang

70

Jakarta – Bicara tentang Kuala Rompin, Malaysia, bagi pemancing Indonesia yang sudah pernah kesana surganya para pemancing billfish. Pasalnya setiap tahun mulai bulan Agustus hingga November ikan layaran muncul di perairan tersebut. Di bulan itulah para pemancing dunia hadir bertarung dengan ikan layaran di Kuala Rompin.

    Ya, Kuala Rompin banyak diburu pemancing dari berbagai negara karena menjadi tempat berkumpulnya ikan layaran atau sailfish. Bulan Agustus hingga November, merupakan saat tepat musim layaran. Sebagai umpannya, para pemancing menggunakan ikan tembang dan kembung.

    Rompin adalah sebuah daerah yang terletak di bagian selatan Negeri Pahang, Malaysia. Dari Jakarta ditempuh dengan penerbangan menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Dan setibanya di Kuala Lumpur, menuju Kuala Rompin menggunakan mobil sewa. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Kuala Rompin memakan waktu kurang lebih 4 jam.

    Kuala Rompin sejak dulu dikenal pemancing dunia, surganya ikan layaran, spesies ikan laut yang sangat kuat dan mengagumkan di dunia. Ikan layaran atau dikenal dengan nama Inggris sebagai sailfish adalah fenomena unik di Malaysia dan spesies yang dilindungi di Perairan Rompin.

    Posisi Rompin terletak di tepi pantai, menghadap Laut China Selatan yang terbentang luas. OIeh karena itu Rompin merupakan destinasi memancing yang terkenal dan salah satu kawasan perairan yang memiliki banyak lubuk dan kawasan tumpuan ikan yang amat popular. Bahkan Kuala Rompin setiap tahunnya menggelar turnamen billfish dan pertandingan mancing sering diadakan di sini.

    Ukuran ikan layarannya bervariasi, yang terkecil mempunyai berat 20 kilogram dan terbesar diatas 50 kg. Tarian khas ikan layaran saat bertarung memicu adrenalin pemancing untuk menaklukannya dengan teknik mancing ngoncer yang merupakan cara paling ampuh. Tak perlu lama, setelah umpan dilempar ke tengah laut langsung disambar. Namun, dibutuhkan tenaga kuat untuk menaklukan layaran yang mampu berenang hingga seratus sepuluh kilometer per jam tersebut.

    Tapi tidak semudah yang dibayangkan untuk melumpuhkan layaran, pemancing harus tahu dimana lintasan layaran itu berada, untuk mengetahuinya tentu mengajak kapten kapal berpengalaman dan punyai lisensi serta menguasai medan Laut Cina Selatan.

    Sesuai aturan Pemerintah Malaysia semua ikan layaran yang dipancing harus di release kembali.(rambe)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses