New Zealand : 6 Hari 5 Malam Berburu Monster Yellow Tail King Fish

86

Foto bersama di Kapal Enchanter

New Zealand – Jauh-jauh hari kami telah memesan Kapal Fishing Echanter untuk trip tahun ini, dan Januari 2014 lalu dengan pesawat Quantas Airlines kami berangkat menuju Sydney selama 7 jam, dan melanjutkan kembali ke Aucland selama 4 jam. Tiba di Aucland kami melanjutkan perjalanan melewati jalan darat selama 5 jam menuju Kota Wakatane dan menginap 1 malam untuk beristirahat dikarenakan besok sore trip ke spot ikan king fish akan dimulai.

    Persiapan alat-alat dari joran poping, jigging dan troling telah disiapkan dengan spec rod Jigging Master, Occurate, Carpenter dan ril  jigging master/Shimano/Occurate dengan  PE Line 6 dan 8 kami bersiap berangkat menuju spot. Ada 8 pemancing dari berbeda negara, 2 orang dari Jakarta (Yance Insane FC dan Hery Fly Fishing Club), 1 dari Singapore (Mr Aming), 1 dari Taiwan (Mr I Ching), 2 dari Insane FC Australia (Mr Dean dan Mr Steve) dan terakhir 2 dari New Zealand (Mr Austin and Mr James) mereka adalah pemancing handal untuk mencari jenis ikan king fish, sehingga kami berniat mengikuti trip ini ke spot yang telah ditargetkan yaitu Ranfurly Banks.

 

3 umpan putus

    Jam 2 sore waktu setempat, kami tiba di Pelabuhan Wakatane, teman-teman dari  luar negara telah berkumpul. Kami kembali mengadakan reuni lagi setelah sekian lama tidak jumpa meskipun selalu aktif berkomunikasi dengan email dan lainnya. Tentu banyak cerita yang tidak habis kami bahas sampai waktu keberangkatan dimulai. Pukul 5 sore Kapal Echanter yang telah kami pesan jauh hari sudah bersiap berangkat.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Yance dengan ikan yellow tail king fish

    Dengan harap cemas kami tetap melanjutkan trip ini seperti direncanakan, kami berkeyakinan dari pengalaman dan didukung spec kapal teknologi yang baik dari sistem komunikasi, engine dan system control lainnya, kami berkeyakinan tinggi, trip ini tidak ada masalah.   

    Tepat jam 5 sore Kapal Exchanter keluar dari dermaga, setelah melewati pintu dermaga mulai terasa gelombang besar kami rasakan. Selama 5 jam kami menuju spot pertama yaitu White Island untuk berlindung. White Island adalah bekas Vulkano dan sampai sekarang masih aktif kawahnya. Jam 10 malam kapal bersandar di pulau untuk istirahat, kapten dan ABK istirahat dan beberapa teman juga ikut beristirahat, hanya beberapa angler masih bertahan.

   Sambil menyalakan lampu sorot 2×500 watt tidak beberapa lama ikan terbang/ikan indosiar mulai berkumpul dipinggir kapal, ikan ini ukurannya cukup besar dibanding perairan Indonesia dimana ukurannya kisaran panjang 35 cm dan cukup banyak, sehingga kalau tidak hati-hati tubuh kita akan ditabrak ikan ini.

    Menurut pengalaman Kapten Lance, ikan king fish di Pulau White Island susah untuk ditangkap baik dengan menggunakan cara jigging maupun di casting, tentu dengan pengalaman kita di Indonesia memancing menggunakan cara live bait atau istilahnya di koncer adalah peluang terbaik, dan saya mencoba cara tersebut di spot White Island ini, dengan mengambil ikan terbang yang masih hidup dan saya coba turunkan 1 umpan dan benar tidak sampai 5 menit umpan dimakan.

97

Saya (kiri) foto bersama tim

    Fish On teriak saya, semua teman yang tadinya tidur langsung bangun dan melihat ikan apa yang saya dapat, dengan tarikan yang saya rasakan seperti ikan tuna atau GT yang terus menekan sampai ke bawah kapal. Teman-teman dari Australia langsung mengambil joran dan mencoba cara live bait ini, mereka langsung teriak ini ikan king fish… yu huuuuu……strike tidak ada hentinya. Ikan dengan bobot rata-rata 10 kg sangat banyak di spot ini.

    Tepat pukul 1 pagi semua pemancing mengambil inisiatif untuk istirahat, guna persiapan ke spot lain yaitu Cape Runaway, Pukul 6 pagi, ABK David berteriak wake up guys dan aroma makanan mulai tercium di ruangan kapal dan tentu membuat kami ikut terbangun meskipun masih lelah. Sarapan pagi sudah siap dihidangkan, sarapan roti, kentang dipadu dengan daging ham dan sosis menjadi menu hari pertama kami, setelah sarapan Kapten Lance memberikan info terkini mengenai cuaca dan kondisi yang kami hadapi.

    Pukul 7 pagi kapal keluar dari Pulau White Island, menuju spot Cape Runway, kurang lebih 2 jam perjalanan sampailah kami ke spot ini, dengan cara kapal dihanyutkan sampai ke koordinat spot. Kapten Lance berteriak… go..go.. semua jigging diturunkan sebanyak 5 warna sesuai info dari kapten. Tidak berapa lama Fish On…. teriak Hery, Fish On teriak Iching, Fish On teriak Austin, semua pemancing Fish On. Waah, benar-benar ngeri spot ini karena rata-rata ikan di spot ini diatas 15 kg.

93

Reuni dengan Insane FC

    Setelah merasa jenuh dengan cara jigging, saya coba lagi dengan cara casting, saya ambil  joran casting dan mulailah lemparan pertama, sambil ditarik dengan pelan dan sekali-kali  diselingi sentakan halus, mulai kelihatan dari jauh ikan king fish berenang berusaha menghampiri dan memakan umpan tersebut dan benar sekali Fish on teriak saya. Umpan casting dimakan ikan king fish dengan bersusah payah saya mencoba menahan tarikan dimana spec PE Line 5 menjadi taruhannya dan setelah berjuang 10 menit dari belakang kapal pindah ke depan kapal, tiba-tiba ikan ini berusaha menekan sekuatnya ke bawah dan putus. Tanpa patah semangat saya mencoba mengambil umpan baru dan mulai melempar lagi dan strike lagi.

    Karena beberapa teman asik strike dengan jigging rupanya sudah 3 umpan yang putus. Ueyy…teriak Hery, baru hari pertama nih, ganti PE nanti umpan habis. Dengan masih penasaran saya akhirnya mengikuti arahan Hery memang PE 5 tidak dianjurkan untuk dipakai di spot ikan king fish ini. Tidak terasa waktu fishing kami habis. Pukul 5 sore kapal kembali ke Pulau White Island untuk beristirahat. Karena kelelahan seharian strike dengan ikan king fish di malam kedua di White Island kami isi waktu dengan istirahat total.

 

Spot mengerikan

    Esok paginya seperti biasa sarapan sudah siap dan kami menuju ke spot Lottin Point dimana spot ini terkenal dengan keganasan hiunya. Setelah sarapan pagi kami bersiap berangkat di spot baru lagi. Pada hari ketiga ini selama perjalanan gelombang besar mulai terasa, kami perkirakan alunan gelombang antara 5-6 meter. Saya pun berpikir, kalau di Indonesia gelombang seperti ini, pasti kapal tidak berani berlayar, tetapi kapal ini tidak mau mundur, mereka jalan seperti sudah terbiasa dengan cuaca seperti itu.

90

Ikan hasil pancingan saya

    Setelah menarik ikan selama 10-20 menit, ikan sudah mulai terlihat dipermukaan, sambil menunggu ABKyang sibuk membuka hock dari teman-teman lain, tiba-tiba saya melihat kepala hiu cukup besar dengan posisi siap menyambar hasil tangkapan ikan yang didapat Dave dan tiba-tiba Dave teriak syiiitttt….ikan tangkapan Dave dimakan hiu cukup besar. Sambil menahan joran yang ditarik hiu tersebut kami semua berhenti memancing sambil menunggu Dave berjuang mengangkat hiu itu.

    Dave berusaha berdiri dengan kokoh meskipun kapal bergoyang  karena gelombang yang  besar. Tidak terasa 30 menit pertarungan dengan hiu ini berlangsung dan akhirnya mulai terlihat bayangan dari bawah air. Very big man teriak teman kami. ABK David berusaha menarik benang PE tersebut tetapi masih takut untuk melepas hock, karena hiu diperkirakan panjang sekitar 3 meter. ABK berusaha melepas tali PE dan mengambil pisau berusaha memutus tali, tiba-tiba ikan menarik kembali ke bawah kapal dan putus.

    Ya, spot ini memang mengerikan. Pikiran saya jika gelombang sebesar ini kalau kita tidak berhati-hati kalau sampai tercebur pasti dimakan hiu. Sekarang giliran saya mancing dengan cara jigging. Sulit sekali berdiri dengan gelombang seperti ini. Saya mulai menarik jig dengan irama naik dan turun tiba-tiba jig disambar ikan king fish, tarikannya kuat sekali dibandingkan dengan tarikan sebelumnya, pasti ikan besar pikir saya.

    Dengan bercanda, teman-teman berteriak Kill Him Man…sambil bertahan dengan ayunan kapal dan menahan joran yang terus ditarik oleh ikan, tiba-tiba gelombang samping menghantam kapal. Iching pemancing Taiwan terpelanting ke samping kapal dan saya hanya bisa menahan dengan satu tangan dibesi pegangan kapal dengan posisi setengah terjatuh dan bersamaan dengan itu ikan menarik cukup keras dan joran saya terlepas.  Waduh.. sambil melihat joran custom dengan ril jigging master tercebur, teman-teman pun tertawa semua. Selama pengalaman mancing dilaut baru pertama kali mancing sampai joran kecebur ditarik ikan, namun terlintas di pikiran saya mendingan joran kecebur daripada saya kecebur dimakan hiu.

94

Steve dengan yellow tail king fish

    Dengan kondisi gelombang cukup besar saya mengakhiri mancing di spot ini berhubung masih ada perasaan trauma yang hampir saja tercebur oleh hempasan gelombang besar. Sampai sore harinya kapal segera menuju ke tempat istirahat. Kali ini kami berlindung di Hicks Bay yang lokasi ini berdekatan dengan Ranfurly Banks dimana spot ini adalah spot yang ditunggu-tunggu karena rata-rata ikan di spot ini 25 kg keatas.

 

Mancing ikan hapuka

    Esok paginya dihari keempat semua pemancing siap dengan kondisi seperti dihari kemarin. Gelombang besar masih bertahan sesuai dengan prediksi dari satellite. Di spot Ranfurly Banks banyak sekali burung pemakan ikan beterbangan, sesekali saya teringat dengan kondisi memancing dengan lokasi tuna di Balikpapan. Teman-teman mulai menurunkan jigging dan strike demi strike tidak ada habisnya di spot ini. Ikan king fish rata-rata 25 kg silih berganti dan saya terus memantau burung-burung yang suka sekali memakan ikan kecil di spot ini.

83

Austin dengan ikan hapuka

    Hery pun seperti tidak percaya dengan kejadian ini popper-popper kami dimakan. Saya dan Hery kewalahan dengan tarikan ini sampai akhirnya saya menyerah dengan cara poping ini. Belum pernah juga saya dan Hery ketakutan memancing ikan dimana kita takut akan umpan dimakan oleh ikan karena tarikannya kuat seperti tuna kemungkinan kami kelelahan selama 4 hari bertarung melawan ikan ini tanpa henti.

    Setelah selesai memancing kami kembali ke lokasi Hick Bay. Ada kabar baik bahwa di hari kelima cuaca sangat baik, tentu kabar cukup menggembirakan karena selama 4 hari kami memancing sekaligus merasakan gelombang besar yang tentu menguras fisik dan tenaga. Tiba saatnya dihari kelima kami menuju spot terakhir yaitu Lottin Point. Spot ini khusus memancing jenis ikan hapuka monster dengan tantangan berbeda pasalnya dimana selama 4 hari memancing ikan king fish dan tentu rasa jenuh mulai terasa.

    Di hari kelima kami mancing diselingin dengan spesies baru mancing jenis ikan hapuka dengan menggunakan ikan mentah dengan kedalaman 150-200 meter dengan umpan dikaitkan di mata jigging. Iching pun strike, dan berusaha menarik ikan ini dengan kedalaman 200 meter tentu membuat tangan terasa pegal, apalagi umpan sampai habis dan kita menggulung ulang tentu membuat kesal semua pemancing.

     Iching mendapatkan ikan ini seberat 30 kg. James, Aming, Dean, Steve rata-rata menarik sebesar 30 kg. Rupanya hariterakhir adalah hari baiknya buat Austin dimana dia menarik ikan ini seberat 70 kg. Setelah memancing seharian kami balik lagi untuk istirahat dimana hari ke lima hari terakhir kami mancing di spot ini. Di malam terakhir kami semua mulai mengumpulkan hasil dari video dan foto selama memancing, setelah sampai hari ke enam sampailah kami ke Pelabuhan Wakatane, tentu ini akhir dari kisah saya di New Zealand.

    Pengalaman yang sangat luar biasa.(yance/insane fc)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses