Jatiluhur : Dikenal Kekayaan Ikannya. Ada Mas, Patin, Nila & Balidra

Jatiluhur

Kabarmancing.com, Purwakarta – Angin berhembus semilir menciptakan riak gelombang-gelombang kecil di permukaan air danau yang tenang. Dari tengah danau terlihat dataran yang ditumbuhi sedikit pohon-pohon dengan daunnya yang mungil berwarna hijau. Di bawah pancaran sinar matahari perahu nelayan tampak hilir mudik mengantarkan para pemancing.

    Ya, sudah satu hari setengah Solihin, pemancing asal Cimahi, Bandung, duduk termangu sambil menunggu umpan di mata kailnya dimakan ikan. Cuaca pagi hari yang cerah dengan beberapa ekor ikan yang berhasil dipancingnya, belum membuat Solihin beranjak dari tempat duduknya. Tepat pukul 09.30, salah seorang pemancing menghampirinya sambil menunjukkan kantong ikan yang berisi ikan mas dan nila.

    Jatiluhur 2Sungguh tak disangka sebelumnya, ternyata ada juga pemancing yang datang dari jauh rela berlama-lama mancing disini. Sebelumnya yang terlintas di benak adalah yang mancing hingga berhari-hari di Waduk Jatiluhur dari masyarakat setempat saja. Anggapan itu ternyata salah, setelah mengunjunginya langsung.

    Waduk yang terkenal dengan bendungan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) ini memiliki luas 8300 hektare yang berada di Kecamatan Jatiluhur, sekitar 9 km dari pusat Kota Purwakarta. Di danau ini tersedia pula fasilitas rekreasi yang memadai seperti hotel, bungalow, bar dan restoran. Di samping itu terdapat pula lapangan tenis, bilyar, camping ground, kolam renang dan sarana bermain anak-anak.

    Bagi penduduk setempat keberadaan Waduk Jatiluhur sangat membantu dalam mengangkat perekonomian mereka. Banyak masyarakat yang menjadi nelayan. Beberapa nelayan yang ditemui rata-rata mengatakan merasa terbantu dengan kehadiran ikan patin, nila, mas, tagih, oscar dan balidra yang banyak dijumpai di waduk ini. Banyak pemancing yang datang untuk memancing, terutama ikan balidra. Ikan ini selain mahal juga sangat gurih rasanya.

    Dalam memancing ikan balidra para pemancing dapat memanfaatkan rakit terapung yang telah disediakan oleh nelayan. Rakit terapung ini terbuat dari batang-batang bambu yang dirapatkan satu sama lainnya. Agar para pemancing betah dan merasa aman, rakit-rakit itu telah dimodifikasi bentuknya seperti menyerupai saung. Satu rakit bisa terdiri dari lima saung dan satu saung dapat menampung 4-6 orang tergantung panjangnya rakit.

Mancing dari atas rakit

Mancing dari atas rakit

    Atap saungnya pun terbuat dari jerami, tapi ada juga yang menggunakan terpal atau bambu. Panjang rakit juga bervariasi, ada yang panjangnya 4 hingga 7 meter, bahkan ada yang sampai 20 meter. Biaya sewa rakit perharinya tak terlalu mahal dan sudah dapat mancing sepuasnya.

 

Umpannya lukut

    Selain terkenal dengan kekayaan ikannya, Jatiluhur juga terkenal sebagai waduk yang memiliki lokasi mancing paling banyak. Lokasi mancing yang ada disana memiliki nama berbeda-beda, diantaranya Pamuningan, Odang, Tanah Merah, Pasir Laya, Pasir Jangkung, Asrap dan lain-lainnya. Penamaan lokasi tersebut disesuaikan dengan keadaan tempatnya, seperti Pasir Merah, karena di pinggiran danau terdapat pasir berwarna merah.

    Jarak lokasi mancing yang satu dengan lainnya memang berjauhan, bahkan ada lokasi mancing yang hanya dapat ditempuh dengan bargas (perahu nelayan). Biaya sewa bargas bervariasi, tergantung jarak tempuh. Satu bargas dapat menampung 15-20 orang.

Perahu ne;ayan yang siap mengantar pemancing

Perahu nelayan yang siap mengantar pemancing

    Dari sekian banyak pemancing, memang ada yang sengaja datang ke Jatiluhur hanya untuk mengincar balidra. Ikan Balidra di Jawa Barat terdapat dari dua genus berbeda yaitu Chitala dan Notopterus. Namun, keduanya sudah mulai sulit ditemukan di sungai-sungai di Jawa Barat, padahal sampai pertengahan tahun 90-an ikan balidra merupakan ikan primadona sebagai target mancing di Waduk Jatiluhur, bahkan Kabupaten Purwakarta menjadikannya sebagai maskot.

    Banyak alasan pemancing mencari balidra, yaitu untuk disantap sebagai menu makanan atau bahkan untuk dijual, karena harganya yang mahal. Namun pemancing disana mengutarakan, balidra sangat sulit dipancing, butuh kesabaran yang tinggi untuk dapat memancingnya.

    Ya, balidra merupakan salah satu jenis ikan yang unik, bentuk kepalanya seperti kepala ikan louhan. Saat ini populasi balidra hampir punah, penyebab utama menurunnya populasi balidra ini antara lain adalah akibat meningkatnya debit air dari Danau Cirata yang masuk ke Jatiluhur. Akibatnya terjadi pembalikan masa air, yaitu masa air dari lapisan bawah naik ke permukaan. Pada saat itulah air danau menjadi keruh seperti bau belerang.

Mancing dari pinggir waduk

Mancing dari pinggir waduk

    Selain sulitnya memancing balidra juga dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Bahkan ada yang mengatakan balidra yang menghuni Jatiluhur bobotnya besar-besar. Selain mancing balidra, para pemancing juga banyak mancing patin dan mas. Mancing patin dan mas sebagai alternatif tatkala belida sulit didapat. Dalam mancing patin dan mas tampaknya tak terlalu sulit bagi pemancing, caranya sama dengan mancing ikan biasa. Umpan kedua jenis ikan ini pun mudah didapat dan tak mahal harganya.

    Lukut merupakan sejenis tumbuhan lumut yang banyak dijumpai di danau dan sawah. Umpan lukut yang paling baik yaitu lukut besi. Warnanya hijau tua dan bila  dipegang terasa kenyal. Lukut banyak dijual di warung-warung yang berada di sekitar danau. Warung-warung tersebut tak hanya menjual lukut, berbagai keperluan pemancing mulai dari alat pancing sampai makanan pun tersedia di warung tersebut.

    Dari sekian banyak lokasi mancing yang ada di Jatiluhur, bagi para pemancing yang sering datang, ternyata telah memiliki lokasi mancing yang disukai. Salah satunya, adalah Hasan, mania asal Bandung ini menuturkan, “Lokasi mancing di Jatiluhur ini banyak, letaknya masih di sekitar waduk yakni di pinggirannya. Suasana mancing disini cukup tenang, ikannya juga banyak,” ujarnya sambil tersenyum.(iwan setiawan/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses