Bunda Intan : Terbebas Dari Penyakit Berkat Hobinya Doyan Mancing

Posted by: Tags:

Bunda Intan

Kabarmancing.com, Tangerang – Walau pun usianya lebih dari setengah abad, namun tidak mematahkan semangatnya untuk terus memancing. Selagi masih bisa berjalan dan melangkah menuju kolam pancing, hobi satu ini pun terus dilakoni. Ya, sosok wanita paruh baya ini namanya sudah dikenal luas di kalangan pemancing terutama di pemancingan lele dan ikan mas di Jabodetabek. Namanya Intan Sari Tri Puspita atau akrab disapa Bunda Intan yang sekarang usianya menginjak 56 tahun.

    Ditemui kabarmancing.com, beliau sedang asik memancing berpasangan dengan suami tercinta Chaidir atau sebutan kolamnya Ayah Kumis. Keduanya tanpa akrab dan kompak untuk memenangkan perlombaan siang itu, apalagi sang suami juga maniak mancing sejak dulu. Kemana pun pergi terkadang suami ikut serta, jika suami sibuk maka Bunda Intan jalan sendiri. “Saya sering masuk nominasi juara loh,” katanya memberitahu. Apalagi tambahnya, mancing sudah ia jalani sejak masih duduk di bangku SD di Lampung dengan alat seadanya saja.

Bunda Intan dan Chaidir (suami)

Bunda Intan dan Chaidir (suami)

    Nah, uniknya lagi beliau hampir saban hari mancing dan berangkat seorang diri tanpa suami. Biasanya ia rajin menyambangi Pemancingan Telaga Hanoman di Pejaten dan Pemancingan Dalas Pasar Minggu. Bunda Intan yang tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pun untuk menuju lokasi seorang diri menggunakan kereta api atau ojek online. “Paling sering saya mancing  di Pemancingan Dalas, Telaga Hanoman dan Tabgha. Ketiga tempat itu favorit bagi saya. Saya selalu naik angkutan umum kalau pergi mancing sendiri,” katanya senang saat kabarmancing.com menanyakan dimana saja lokasi favoritnya mancing.

    Saking maniaknya mancing, keluarganya pun ikut mendukung. Begitu pula umpannya ia racik sendiri sesuai karakter kolam dan aroma umpannya yang cocok dan siap disambar ikan. Dari pengakuannya, selama mancing belum pernah zonk alias ngga dapat ikan sama sekali. Ya, itu karena racikan umpan yang dibuat benar-benar jooss hasil kreasi sendiri.

    Namun di balik itu semua ada cerita yang membuat Bunda Intan tidak percaya dan sekaligus melihat bahwa dengan mancing bisa menjadi terapi bagi penyakit yang mengidap seseorang. Ceritanya, Bunda Intan di vonis dokter mengidap penyakit jantung dan harus dipasang ring. Ia pun menolak dan siap menjalani perawatan di rumah dan tidak pernah lepas dari oksigen. “Di benak saya saat itu, ini penyakit harus segera sembuh dan saya harus bangkit untuk melawannya. Bayangkan saja setiap hari oksigen selalu menemani saya,” ujarnya mengenang.

    Bunda Intan 3Untuk melawannya, Bunda Intan sering meluangkan waktunya untuk pergi memancing walaupun dalam keadaan sakit. Beberapa kolam pemancingan ia sambangi. Tujuannya adalah untuk tidak memikirkan penyakit tersebut di tubuhnya. Dan yang terjadi kemudian, sekian lama penyakit jantung itu menemani, Bunda Intan kembali datang ke dokter untuk chek up rutin. Dan si dokter pun heran jantungnya sehat dan sejak itu beliau tidak lagi ketergantungan dengan oksigen.

    Disinilah beliau terkejut dan bersimpuh kepada Yang Maha Kuasa atas kesembuhan penyakit jantungnya itu yang disembuhkan lewat hobi yang ia jalani. “Dengan memancing penyakit saya hilang. Saya berpikir, saat mancing saya enjoy sekali, ngga ada beban pikiran dan rasanya bebas sekali, semuanya happy, ini membuat diri saya jadi bahagia dan tenang dan imbasnya bisa menyembuhkan penyakit. Kalau saya di rumah pasti memikirkan penyakit itu dan bukannya sehat jadi tambah parah,” katanya masih heran dengan kejadian tersebut.

    Tak hanya Bunda Intan yang takjub, keluarganya pun kaget sekaligus senang. Dengan kejadian itu beliau semakin menyukai hobi satu ini. Maka tidak heran bagi pemancing yang kerap ketemu beliau, selalu memberi sapa dan semangat atas kesembuhan itu.

    Di sisa umur yang kian bertambah, Bunda Intan benar-benar ingin menikmati hidupnya dengan memancing tanpa ada batasan. Sang suami pun terus mendukung kegiatan istrinya. “Mancing bagi saya bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan lagi dan sudah melekat di jiwa sanubari. Walaupun saya setiap hari mancing tapi tanggung jawab untuk keluarga tetap saya jalani,” pungkasnya sore itu.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com-tabgha)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses