Kiat Mancing Lele, Perhatikan Waktu Jam Makannya

tips-lele-1

Kabarmancing.com, Jakarta – Siapa yang tidak kenal dengan ikan lele. Ciri dari ikan lele adalah berkumis dan memiliki sirip yang bisa melukai. Gerakan ikan lele pun dikenal lincah. Tidak heran kemudian ikan ini dijadikan sebagai salah satu ikan mancing di kolam pemancingan. Selain di di sungai ikan lele juga bisa ditemui di sawah atau empang yang memiliki banyak air. Gerakannya yang cepat membuat sebagian besar pemancing merasa penasaran untuk mencoba menariknya.

    Umpan yang dipakai untuk mancing lele bermcam-macam mulai dari jangkrik, ongol-ongol untuk galatama ikan lele dan cacing. Dalam habitatnya ikan lele termasuk ikan predator sehingga umpan seperti ini bisa dimakan. Hanya saja perlu diperhatikan kebiasaan makannya. Sama halnya dengan ikan lainnya, lele memiliki waktu-waktu tertentu untuk makan. Kebiasaan makan lele terjadi pada waktu pagi dan sore. Bila siang hari lele sudah jarang makan umpan. Coba saja Anda perhatikan kolam pemancingan dengan ikan lele, pasti akan mengalami hal seperti itu.

    tips-lele-3Bagi sebagian kolam pemancingan yang menggunakan ikan lele di kolam, biasanya hanya terjadi di kolam galatama. Ini pun biasanya diadakan setelah siang hari atau sore hari. Waktu-waktu inilah yang cukup tepat untuk selalu strike.  Lain lagi bila mancing lele di sungai yang berarus. Konon, mancing lele di sungai cukup mudah mendapatkannya. Apalagi bila airnya tidak keruh. Waktu makan ikan lele di sungai ini tidak mengenal waktu. Ikan lele bisa makan pagi, siang, atau sore. Ini disebabkan karena pengaruh air sungai yang selalu segar dan mengandung oksigen sehingga ikan cepat lapar.

    Tetapi sekarang rasanya cukup sulit menemukan sungai berair bersih dan mengandung oksigen tinggi. Barangkali hanya di daerah-daerah saja masih terdapat sungai dengan air bersih. Mancing lele di sungai itu pun setiap daerah memiliki perbedaan cara mancingnya. Sudah pasti setiap daerah memiliki karakteristik berbeda. Ini disebabkan karena kebiasaan mancing di setiap daerah. Misalnya, di daerah Jawa Barat umpan yang dipakai lumut, sedangkan di Jawa Timur atau Jawa Tengah bisa memakai umpan cacing.

    Untuk memancing lele tidak memerlukan kiat dan peralatan khusus. Dengan sepotong bambu sebagai joran, seutas tali dan sebilah mata kail, sudah bisa memancingnya. Namun keterbatasan piranti ini tentu mengurangi kenyamanan dan kemungkinan perolehannya akan berpengaruh. Untuk itulah perlu memperlengkapi diri dengan peralatan cukup.

Umpan lele

Jangkrik bisa digunakan untuk umpan lele 

    Gunakan joran dengan panjang 2 – 3 meter dengan ril. Kenur sebaiknya kelas 6 lbs dan mata kail nomor 6 – 8. Pemakaian pelampung disesuaikan dengan kebiasaan mancing. Gunakan timah kecil. Umpan yang sering digunakan cacing, walaupun jangkrik, lipas dan larva dan larva dari bermacam lebah pun dapat digunakan. Namun kenyataannya cacing paling efektif digunakan. Ikan lele paling sulit dipancing pada siang hari ketika cuaca panas sinar mataharinya menerpa perairan habitatnya. Dalam kondisi demikian ia  lebih suka bersumbunyi dan tak selera makan.

    Usahakan untuk memancingnya sore hari ketika matahari mulai tergelincir, atau pada malam hari. Setelah diketahui ada lelenya, turunkan mata kail yang telah diberi umpan di pinggiran sungai atau saluran. Karena biasanya ikan lele lebih suka berada di dekat pematang, pinggiran sungai atau saluran bahkan di bawah bebatuan.

    Di dalam cara memakan umpan, dapat diketahui bahwa lele sangat agresif. Tanpa basa-basi umpan langsung disambarnya dan berusaha untuk membawa lari, tidak sebagaimana ikan lain yang terlebih dahulu menyicipi umpannya. Saat itulah sentakan joran dan yakinkan bahwa mata kail sudah tertancap dengan baik, baru kemudian rasakan pemberontakannya yang sangat hebat.(bayu kmc/berbagai sumber/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses