480 Angler & Komunitas Mancing Ikut Event Hari Jadi Ngawi Ke 660

Kabarmancing.com, Ngawi, Jawa Timur Dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Ngawi yang ke 660 komunitas Gablugers Mania (Paguyuban Pemancing Ngawi) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mengadakan Lomba Mancing Tombro di Embung Jetis (Skip), Desa Ngawi Purba, Jawa Timur.

    Event lomba digelar kemarin pada hari Minggu, 22 Juli 2018 dengan memperebutkan hadiah 2 sepeda motor untuk dua orang pemenang dan uang tabungan untuk 4 orang pemenang. Selain itu, ada juga 60 buah doorprize dari sponsor untuk peserta yang beruntung.

    Menurut informasi dari panitia, rencananya event ini akan diselenggarakan tiap tahun. Untuk lomba tahun ini total ikan ditabur 700 kg dengan ketentuan yaitu masing-masing peserta 1 joran, maksimal 2 mata kail dan waktu lomba dari jam 10.00 – 13.00 WIB.

    Gelaran lomba itu sendiri bisa dibilang sukses, dari 480 tiket yang disediakan ludes terjual dalam dua minggu. Peserta berasal dari anggota komunitas pemancing di berbagai daerah, diantaranya dari Plethess Mania (Sukoharjo), Suminten Edan (Ponorogo), Kompeni (Madiun), Lamongan Fishing Team (Lamongan) dan lainnya. Tak ketinggalan pula komunitas pemancing lokal Ngawi turut serta meramaikan event antara lain Kopen, X-Death, LFC, NSP, MMN, BRI Fishing Comunity.

    “Selain untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Ngawi yang ke 660, awalnya lomba ini adalah ajang silaturahmi para komunitas pemancing di wilayah Ngawi dan sekitarnya,” kata Ogiex sang Ketua Gablugers. “Begitu tiket di publish, ternyata peminatnya meluber hingga Nganjuk, Ponorogo, Lamongan, Solo. Sungguh luar biasa bagi kami,” tambahnya.

    Sedangkan menurut Mbah Agus selaku Penanggung Jawab Lomba, dalam hajatan ini penyelenggara mendorong agar para komunitas pemancing dapat menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem Sungai Bengawan Solo dan Kali Madiun. “Kita tau masih ada sebagian masyarakat yang menangkap ikan dengan menggunakan pestisida. Hal ini tidak bisa dibenarkan, selain merusak ekosistem, juga membahayakan kesehatan jika ikan di konsumsi” ujar beliau.

Ogiex (kiri) Ketua Gablugers bersama Wahyu Juara 1

    Gagasan tersebut diamini oleh Agung Prianto yang bertindak sebagai sekretaris lomba. “Oleh karena itu, diharapkan para komunitas pemancing dapat berperan dalam hal ini,” celetuknya dalam ramah tamah beberapa hari menjelang lomba.  

    Minggu pagi, 22 Juli 2018 peserta terus berdatangan. Suasana keakraban terlihat dari senda gurau para peserta. Mereka pun membaur menjadi satu, tanpa membedakan komunitasnya. Untuk mengusir kepenatan menunggu lomba dimulai, panitia menghadirkan grup hiburan campursari sehingga menambah suasana makin meriah.

    Waktu menunjukkan jam 10 tepat, genderang lomba disambut riuh rendah peserta yang meneriakkan slogan masing-masing. Pukul 10.04, keseruan langsung terjadi, Lapak 218 berhasil mengangkat maskot (induk) 2 kg. Namun, selang beberapa detik lapak 002 yang diduduki Wahyu dari Madiun, menarik maskot seberat 4,375 kg.

Mbah Agus (kiri) bersama Tholib pemenang kedua, Juara 3 (tengah) dan Juara 4 (kanan)

    Tidak berhenti disitu, pukul 4 sore, dari lapak 145 menggeser perolehan lapak 218 dengan maskot seberat 3,175 kg. Sontak pengumuman hasil timbang disambut tepuk tangan meriah dari peserta lomba. Pertandingan pun terus berlanjut dan jam 10.38, lapak 317 mengangkat maskot dengan berat 3,040 kg. Tak ketinggalan peserta di lapak 310 turut memanaskan pertandingan di menit 48, dengan mengangkat maskot 3,125 kg.

Dari kiri ke kanan : Juara 5 dan Juara 6 

    Selanjutnya, perjalanan lomba mengalir tenang. Ikan rame mulai naik bergantian  diiringi dengan naiknya beberapa maskot, namun berat ikan masih dibawah perolehan sebelumnya. Pukul 11.38, ketenangan peserta dikejutkan aksi Lapak 048, Tholib dari Bojonegoro sedang menghajar maskot. Ikan naik seberat 3,990 dan keberhasilan Tholib akhirnya menduduki peringkat 2 ikan terberat dan menutup persaingan hingga waktu lomba berakhir.(kido/foto:dok.kido)

  • Induk 1 / Wahyu (Madiun) / Lapak 002 / 4,375 Kg
  • Induk 2 / Tholib (Bojonegoro / Lapak 048 / 3,990 Kg
  • Induk 3 / Surono (Ngawi) / Lapak 145 / 3,175 Kg
  • Induk 4 / Didik (Ngawi) / Lapak 310 / 3,125 Kg
  • Induk 5 / Joko (Ngawi) / Lapak 317 / 3,040 Kg
  • Induk 6 / Gloto (Ponorogo) / Lapak 188 / 2,995 Kg
example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses