Mancing Itu Serius ! Perlu Perencanaan, Persiapan & Pelaksanaan Kegiatan

Posted by: Tags:

Kabarmancing.com, Gombong, Jawa Tengah – He..he..bukankah mancing itu justru untuk melepaskan ketegangan ? Kenapa mesti serius ! Mancing adalah kegiatan out door, biasanya jauh dari rumah. Kegiatan yang memerlukan perjalanan itulah saya anggap serius. Mancing tidak sekedar datang ke lokasi mancing sesuai kehendak kita. Bisa mancing di laut, di danau, di kali bahkan di kolam pemancingan. Semuanya harus dilakukan “serius” artinya perlu perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan akhir dari kegiatan atau pulang.

    Perencanaan meliputi mencari informasi dari teman mancing atau siapa saja yang bisa memberikan informasi seperti pemilik warung atau siapa saja yang berdekatan dengan lokasi pancing yang hendak kita tuju. Sebelum ada HP alangkah sulitnya berkomunikasi mencari informasi, misalnya bagaimana kondisi air laut, keruh/butek atau bening atau orang Gombong menyebutnya “Lemanda” yaitu bening tidak, butek juga tidak. Tengah-tengahlah.

    Kenapa kita perlu mencari informasi tentang perairan yang akan kita pancing ? Hal ini sangat penting terutama bagi yang rumahnya jauh supaya tidak “kecewa”. Apa yang terjadi kalau kita sudah jauh-jauh mendapati kondisi “lapangan” tidak memungkinkan untuk dipancing ? Percuma kita akan capek, jauh-jauh datang, rugi tenaga, BBM, waktu, hanya karena kita gagal melampiaskan hobi kita. Jadi mencari informasi itu penting sekali.

Berita Terkait : ‘Seninya Mancing’ Bagaimana Kita Memandang & Menyikapinya

    Memang ada tempat-tempat yang kita bisa yakin bahwa tempat yang akan kita tuju oke-oke saja seperti kolam pemancingan, kali atau danau/waduk yang biasanya relatif tidak berubah kondisinya. Lain dengan laut sangat banyak faktor yang mempengaruhi seperti hujan yang membuat butek, angin barat atau timur yang membikin gelombang menjadi besar.

    Hal lain yang perlu kita lakukan adalah persiapan yang meliputi kesiapan peralatan mancing. Ada sebagian orang lebih senang telah siap dengan rangkaian pancing yang “siap pakai”, mata kail telah diikat dengan senar sesuai kebutuhan dengan ujungnya menggunakan swifel, panjang senarnya sesuai selera masing-masing. Ini akan sangat memudahkan ketika senar kita putus tidak memerlukan banyak waktu dan memudahkan pekerjaan.

    Bagi yang membawa lebih dari satu joran dan suka mancing ikan kecil sebagai hiburan karena yang besar tidak kunjung dimakan, ada baiknya merangkai mata kail dengan berbagai ukuran atau senar 0,18 dan seterusnya sampai 0,40. Kita kelompokkan masing-masing dan disimpan dalam plastik yang biasa buat bungkus obat, masing-masing lima buah cukup dan diberi tanda atau ditulis diameter senarnya.

    Perlu diketahui ada jenis ikan yang melihat senar besar tidak mau makan. Ini memang dilema, kadang-kadang senar kecil dimakan tapi sering putus ganti senar yang lebih besar nggak mau makan. Pantas teman mancing saya pernah ngedumel  “Ikan jaman sekarang pintar-pintar, apa sekolah ya?!.

    Setelah persiapan peralatan kita sampai pada ketelitian. Ya, mancing pun perlu ketelitian supaya kita “aman” sampai pada lokasi mancing. Sebelum berangkat harus kita yakinkan “everything is okay”. Pernah keasikan menyiapkan apa-apa yang perlu dibawa besok pagi, saya cek isi tas pinggang dan “dilengkapi” seperlunya. Pagi-pagi saya langsung menuju ke Laut Karang Bolong yang jauhnya 20 km. Di separuh perjalanan tangan saya mencoba meraba-raba tas pinggang di jok belakang yang biasanya saya taruh di bawah. Merasa kurang yakin saya turun ternyata disitu tidak ada, di bagasi juga tidak ada. Maka lemaslah saya! Ibarat mau berburu pelurunya ketinggalan, kita bisa apa? Akhirnya dengan berat hati saya pulang, hati ini semakin sakit ketika pulang berpasasan orang-orang yang pada mau mancing! Itulah keteledoran yang berakibat “fatal”.

    Lain pula teman saya yang mau mancing ke nggebyur kira-kira 25 km jauhnya, masih plus naik jalan kaki melintas tiga bukit kecil diatas TPI Pasir Kebumen. Di tengah jalan ketemu teman yang menanyakan “coba lihat kamu bawa umpan apa?!”. Betapa terkejutnya teman saya itu ketika tas plastik yang ditunjukkan bukan berisi udang tapi es kelapa muda! Jadi waktu ambil di kulkas tidak mengecek isinya langsung dimasukkan termos. Tapi dasar maniak mancing dia kembali ke rumah mengambil udang sialan itu!” dan disinilah pentingnya ketelitian, cek baik-baik sebelum berangkat.

    Pada waktu pelaksanaan kegiatan mancing pun kita masih perlu serius dan waspada. Jangan membiarkan joran tanpa dipegang atau kalau dipegang spinning harus dalam posisi agak kendor spul-nya, hingga kalau sewaktu ditarik ikan, joran Anda akan selamat. Ketika saya masih pemula saya pernah menaruh joran pada sela-sela batu tanpa spul dikendorkan. Akibatnya tiba-tiba ada ikan besar menyambar umpan, joran beserta spinning Shimano saya “digondol” masuk air. Ya sudah mau apa lagi, padahal biasanya naruh joran seperti itu aman-aman saja, apalagi umpannya udang yang  “sudah ngga enak” toh dimakan juga. Teman-teman bilang bukan kamu yang salah tapi ikannya yang rakus.

    Waktu pulang pun harus teliti dan hati-hati, jangan sampai ketinggalan. Pernah saya naruh pancing di dekat pohon kelapa, sampai di rumah pancing ketinggalan, untung yang punya warung menyimpannya! Itulah yang saya maksud mancing itu serius, tapi seriusnya bisa dilakukan dengan santai. Kalau Anda berkenan melakukannya tentu hasilnya tidak akan mengecewakan.(bambang sugeng-gombong/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses