Urip Dam : Pengusaha Umpan Sukses yang Pernah Terpuruk & Ditinggal Ribuan Teman

Kabarmancing.com, Jakarta – Di kalangan pemancing maniak bawal nama Urip tidak asing lagi, pasalnya beliau seorang pengusaha umpan pancing dengan merek Dam. Untuk lebih akrabnya oleh rekan-rekan angler nama aslinya Suripno dipanggil jadi Urip Dam. Dam dari merek umpan miliknya yang diambil dari putra Urip bernama Adam.

    Kesuksesan Urip seorang maniak mancing bawal bermula di tahun 1999, yang saat itu menggunakan umpan kacang mede yang diracik sendiri dan disukai bawal. Selama 2 tahun ia menjelajah berbagai kolam bawal di Jakarta untuk uji coba racikan umpan mede yang ia buat. Kemudian di tahun 2002 impiannya pun terwujud.

   Berita Terkait : Pelet Amis DAM : Umpan Siap Pakai Untuk Bawal, Gurame, Patin, Mas, Mujair & Lele

    Mede Dam lambat laun bangkit. Kebangkitan Dam diakui Urip di tahun 2010 dimana umpan mede miliknya booming hingga produksinya meningkat tajam dan mampu memproduksi satu hari 250 kg mede, sebulan 7,5 ton. Bisa dibayangkan omset perbulannya kurang dari tiga ratus juta rupiah saat itu. Luar biasa.

    Urip belum puas dengan apa yang sudah dihasilkan. Beliau kembali memproduksi umpan lainnya dengan nama Dam seperti Biang Susu dan Tepung Mede yang diluncurkan 2013, Umpan Pelet Boom tahun 2015 dan pertengahan September 2015 kembali Mede Dam diluncurkan dengan logo sama hanya membedakan warna tulisan Dam berwarna biru dengan aroma lebih gurih.

    Keberhasilan Urip terbukti dan berimbas banyaknya permintaan sponsor dari kolam pemancingan dan komunitas mancing di seluruh Indonesia. Itulah cerita singkat Urip saat kabarmancing.com bertemu dan berbincang banyak tentang suksesnya ia membangun bisnis umpan. Keberhasilannya patut diacungi jempol, tidak hanya Jabodetabek, Pulau Jawa di luar Jawa dan pulau lainnya Dam dikenal luas. Berjibaku mengembangkan bisnis umpan pun harus direlakan dengan rusaknya satu ruas kelingking Urip saat menggiling umpan di mesin pengolah. Tapi baginya itu resiko pekerjaaan dan hanya luka ringan.

    Namun siapa sangka keberhasilan Urip yang dirintis puluhan tahun harus terpuruk beberapa tahun lalu. Ya, baginya jatuh bangun harus dirasakan seorang pelaku bisnis, begitulah yang dialaminya. Beliau mengatakan, ujian berat dari Allah datang ke dirinya dimana usaha umpannya jatuh dan terpuruk. Pengalaman pahit dirasakan saat jatuh bangkrut akibat percaya dengan orang alias ketipu. Satu persatu harta dari hasil kerja keras dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai dari rumah, kendaraan roda 2 dan 4 serta mesin penggiling umpan.

    Tidak ada lagi yang dipunya dan dibanggakan, nasibnya begitu trenyuh. Belum lagi teman-teman dekatnya menjauh meninggalkan satu persatu. “Dari ribuan kawan, saat terpuruk hanya satu orang perduli dan perhatian kepada saya, tapi yang lainnya entah kemana. Disinilah saya rasakan arti kehidupan sebenarnya. Saat kita diatas dan jaya teman banyak datang, namun teman sejati bisa kita lihat saat terpuruk dan bangkrut. Itu saya alami, berjuang sendiri dan hanya ada satu teman masih baik kepada saya,” ujarnya mengenang.

    Doa tak luput dipanjatkan, ia menerima cobaan dengan lapang dada. Selama 2 tahun terpuruk lambat laun Urip mulai bangkit. Herannya lagi, yang memberikan semangatnya justru orang baru dikenalnya, dia itulah pemberi semangat untuk bangkit. ”Tidak disangka orang yang membuat saya kembali bangkit orang tidak saya kenal dan baru kenal. Dengan petuah dan semangatnya saya bangkit dari keterpurukan dan kembali mengelola bisnis umpan,” pungkasnya.

    Namun tidak semudah dibayangkan harus mulai dari nol. Urip semangatnya tinggi dan perlahan tapi pasti kehidupannya kembali pulih seperti dulu. Bahkan ia meluncurkan lagi produk baru 2 tahun lalu dengan nama Pelet Amis DAM. “Alhamdulilah saya bisa lagi seperti dulu, tapi perlu proses agar bisa meniti kembali masa kejayaan yang pernah saya rasakan. Begitu saya luncurkan umpan baru Pelet Amis DAM pun bisa diterima di kalangan pemancing, penjualannya meningkat terus,” ungkapnya bahagia.

    Itulah cerita mengenai Urip sang pengusaha umpan sukses yang pernah jaya dan terpuruk kemudian bangkit lagi. Baginya arti kehidupan sebenarnya dimana saat kita jatuh dan merasakannya disitulah kita tahu arti hidup, begitu pula teman-teman kita, mana teman sejati dan mana yang hanya melihat saat kita sukses. Kini Urip kembali menjalankan usaha umpannya yang mulai berkibar lagi.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses