Sekilas Tentang Lele di Indonesia, Ada Dumbo, Lokal & Lele Laut

Kabarmancing.com, Solo – Ikan lele sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Selain untuk di konsumsi, lele juga menjadi ikan pancingan di kolam pancing maupun di alam liar. Jika ditilik lebih jauh ternyata ada lebih dari 20 jenis ikan lele di seluruh dunia, 5 diantaranya ada di Indonesia, dan 1 jenis (lele dumbo) berasal dari Afrika yang akhirnya juga berkembang pesat di Perairan Indonesia.

   Berita Terkait : Ternyata Patin Sungai Itu Banyak Jenisnya, Berikut Ulasannya 

    Ya, ikan lele merupakan kelompok ikan dari suku Claridae yang tersebar luas di daerah tropis di seluruh dunia. Ikan ini seperti rumput yang mampu tumbuh di semua tempat. Ikan lele hidup di semua tipe habitat air tawar bahkan hidup juga di selokan yang kotor dan di bak septic tank. Terdapat  setidaknya beberapa jenis ikan lele yang ada di Indonesia. Dan satu jenis lele impor yaitu lele dumbo. Berikut uraiannya :

Berita Terkait : Ikan Introduksi, Arus Globalisasi Yang Melanda Perairan Indonesia 

  • Lele Lokal

    Lele lokal mempunyai banyak nama daerah diantaranya ikan limbet, keli, similiang, limbat dan lele lokal. Ikan ini hanya dapat  tumbuh maksimal 47 cm dengan berat kurang dari 1,2 kg. Terdapat 5 jenis ikan lele di Indonesia dalam satu marga Clarias. Beberapa jenis itu diantaranya Clarias batrachus, Clarias leiacanthus, Clarias meladerma, Clarias nieuwhofii dan Clarias teijsmanni.

    Ikan lele termasuk ikan kanibal karena apa pun makanan akan dimakannya. Ikan ini seringkali memakan ikan lain dalam satu kolam bila tidak ada pakan yang tersedia. Lele biasa hidup di semua badan air mulai dari sungai, waduk, rawa, saluran irigasi, got bahkan dapat tumbuh besar di septick tank dan di air payau.

    Tetapi ikan yang dipelihara di akuarium lebih jinak perangainya, asalkan pakan pelet selalu tersedia, sehingga dapat dicampur dengan ikan lain yang berukuran relatif sama. Ikan ini berkembang biak dengan cara meletakkan telur di dasar sungai, tetapi di dalam bak pemijahan di kolam dapat diganti dengan ijuk.

    Ikan lele lokal mulai sulit diperoleh di Pulau Jawa, karena kalah bersaing dengan lele dumbo. Dijual sebagai ikan konsumsi dengan harga sedang, tetapi sangat jarang. Sebagai ikan hias dijual dengan harga murah. Terdapat juga lele putih yang laku sebagai ikan hias yang dipelihara di akuarium maupun di kolam taman. Kelompok ikan lele lokal dibedakan dengan ikan lele dumbo adalah bentuknya lebih memanjang.

 

  • Lele Dumbo

    Nama ilmiahnya Clarias gariepinus dengan nama Internasionalnya North African Catfish, sedangkan nama lokalnya lele dumbo atau lele bangkok. Nama lele bangkok disebut karena kebiasaan bangsa ini menyebut semua yang besar dari Bangkok, seperti jambu bangkok, durian bangkok dan lainnya, padahal ikan ini jelas-jelas berasal dari Afrika. Ikan lele dumbo dapat tumbuh maksimal 170 cm dengan berat 60 kg. Sedangkan hasil rekor pancingan IGFA seberat 36 kg oleh Henni Mollen (dari Afsel) di Sungai Orange, Afrika Selatan tahun 1992.

    Distribusi dan habitat di alam terdapat di Afrika sampai Asia Barat, tetapi sebagai ikan introduksi, ikan lele dumbo sudah menguasai hampir seluruh dunia bagian tropis dan sub tropis seperti halnya ikan nila dan melimpah di semua tipe perairan. Ikan ini dimasukkan di Indonesia sekitar awal tahun 1980-an untuk dibudidayakan, karena mudah beradaptasi dan mudah dipelihara, selanjutnya justru berkembang pesat di seluruh wilayah Indonesia.

    Ikan ini menjadi maskot ikan konsumsi di Indonesia karena harganya sangat terjangkau dan disukai oleh penduduk kita. Sayang ikan lele dumbo ini juga sering menjadi hama bila masuk ke kolam-kolam atau tambak benih ikan lain.

 

  • Lele Laut

    Ikan lain yang mirip dengan ikan lele adalah ikan sembilang atau biasa disebut ikan lele laut. Ikan ini memang masih satu bangsa (ordo) Siluriformes, tetapi berbeda suku, karena sembilang berasal dari dari suku (family) Plotosidae. Walaupun mirip, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan bentuk fisik maupun ekologisnya.

    Secara fisik, ikan sembilang mempunyai duri sirip punggung, sedangkan lele tidak. Ikan sembilang di bagian sirip ekor, dada dan anal bersatu, sedangkan ikan lele tidak. Ukuran ikan juga berbeda, ikan sembilang dapat tumbuh sampai 1,5 meter, sedangkan lele lokal kita tidak ada yang berukuran seperti sembilang. Lele dumbo memang ada yang ukurannya lebih besar dibanding sembilang, tetapi sembilang lebih gemuk, sedangkan lele lebih memanjang.

    Secara ekologis, ikan lele adalah ikan tawar, sedangkan ikan sembilang adalah ikan payau dan mampu hidup di laut lepas.

Mancing lele ?

    Ikan lele baik ikan lele lokal, lele dumbo maupun lele laut mempunyai sifat yang sama yaitu sebagai ikan dasar (bentos). Ikan-ikan ini sesekali menyembul ke permukaan, untuk bernafas. Walaupun pada lokasi yang dalam, kadang ikan lele tidak terlihat menyembul ke atas.

    Ikan ini termasuk golongan poortunis atau akan melahap apapun yang “berbau  protein” seperti ikan, udang, serasah atau onggokan bahan organik yang dapat berupa karkas kotoran sapi, kotoran babi atau semua “kotoran” lainnya. Tetapi bagi pemancing yang lazim adalah cacing dan pellet. Kedua jenis umpan tersebut memang berbau protein.

    Kaedah memancing yang baik tentu dengan cara mancing dasar dengan posisi umpan tergeletak di dasar maupun melayang (10-20 cm diatas dasar) sama baiknya. Karena lele mengandalkan penciumannya yang tajam. Jadi sungut yang ada di mulutnya bukan dibuat tanpa alasan atau  untuk asesoris saja, tetapi digunakan untuk mendeteksi arus, bau protein dan tentu saja pakan.

    Di alam, bisa dipastikan 100% umpan pasti akan dimakan, karena ikan lele di alam sangat rakus, cuma masalahnya tergantung populasinya banyak atau tidak di perairan tersebut. Untuk menggunakan pellet, sebaiknya yang beraroma amis dibanding aroma tumbuh-tumbuhan atau buah.(sumber:eko budi-solo/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses