Membuat Rumpon Dasar Dengan Sistem Buka Pasang Berbiaya Murah

Bentuk rumpon yang sudah jadi

Kabarmancing.com, Cirebon – Ada pendapat yang menyatakan banyaknya ikan yang berkumpul pada satu lokasi sudah cukup untuk menunjukkan bahwa di lokasi itu merupakan suatu area mancing dasar yang potensial menghasilkan ikan dalam jumlah dan ukuran yang menggiurkan. Sementara pendapat lain menyatakan, lokasi mancing dasar yang baik itu ditentukan oleh frekuensi cepat dan banyaknya jumlah sambaran yang terjadi dalam tempo relatif singkat, terhitung sejak pertama kali kail diturunkan.

    Pendapat tersebut sah-sah saja dan mungkin ada benarnya sepanjang tidak terjadi masalah pada kondisi struktur dasar laut yang merupakan habitat dari ikan-ikan target pancingan. Tetapi bila terjadi kerusakan pada struktur dasar laut dan mengganggu ekosistem bawah air, tentu akan lain ceritanya. Jangankan ikan-ikan target pancingan, ikan teri pun dipastikan akan menyingkir jauh dari lokasi tersebut.

    Untuk mengembalikan pada kondisi semula jelas sangat sulit dan tidak mungkin serta bukan pekerjaan yang mudah, satu-satunya cara yang bisa dilakukan hanyalah membantu proses perbaikan yang berlangsung secara alamiah dengan cara memasang rumpon dasar (fish agregating device) pada lokasi yang rusak tersebut.

    Dari pengalaman memancing dan memasang rumpon yang dilakukan selama ini diperairan laut dangkal pantai utara di wilayah sekitar Indramayu dan Cirebon, terbukti pemasangan rumpon dasar ini sangat efektif untuk memikat ikan-ikan dasar agar mau berkumpul pada satu titik lokasi. Hal ini diperkuat dengan bukti banyaknya ikan-ikan dasar yang behasil  dipancing ( + 250 ekor ) dalam tempo relatif singkat 3 jam saja, yang terdiri atas, ikan kerapu, ikan jenaha, ikan gerot, ikan kapasan, kakap merah, brambangan dan sebagainya, dengan bobot rata-ratanya 1 – 2,5 kg perekor. Hanya selang 3 bulan sejak rumpon tersebut dipasang pada kedalaman 15 meter.

Tampak dari depan

    Sementara itu dari rumpon lainnya yang dipasang dikedalaman 20 meter, bobot ikan yang berhasil didapat rata-rata antara 2,5 – 3,5 kg per ekor. Dari bukti-bukti tersebut diatas terlihat jelas bahwa rumpon buatan ini selain dapat membantu memperbaiki struktur dasar laut, juga dapat membantu manusia untuk memperoleh sensasi dengan ikan-ikan pancingan yang mampu memberikan perlawanan cukup tangguh.

    Sesungguhnya, untuk membuat rumpon dasar itu sangat mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus selain ketelitian, ketekunan, kesabaran dan sedikit inovasi. Rancangan bentuknya bebas, tidak terikat pada satu model dan ketentuan bahan baku. Bisa berbentuk segitiga, persegi panjang, kubus, silinder dan sebagainya. Bahan baku yang digunakan pun beragam, bisa terbuat dari bambu, kayu dolog (dolken), drum bekas, cor-coran beton, sampai pada bangkai-bangkai perahu/kapal dan kendaraan.

    Berikut dibawah ini ada sebuah tips untuk membuat rumpon dasar dengan sistem buka-pasang (knock down) berbiaya murah, dari bahan bambu yang telah berulang kali diuji coba dengan hasil yang cukup optimal, dalam bentuk segitiga atau persegi panjang (segi empat/kubus). Pembuatan rumpon dibagi dalam dua tahap yakni di darat untuk membuat rangkaian dan di laut (di lokasi) untuk menyatukan rangkaian.

 

Bahan-bahan yang Diperlukan :

  • 5 batang bambu besar berdiameter 4 inci (12 cm) dan panjang 6 – 7 meter.
  • 6 batang bambu kecil diameter 2 inci (5-6 cm) dan panjang 6 – 7 meter.
  • 5 kg tali pengikat bagang.
  • Pasak dari kayu/bambu atau paku beton secukupnya.
  • 3 – 5 buah ban mobil pick-up/sedan bekas.
  • 7 – 9 buah batu kali ukuran sebesar buah kelapa (belum dikupas) atau seberat 10-15 kg/buah.
  • Pelepah daun kelapa yang masih berdaun.

 

Cara mengerjakannya :

 A. Tahap Pekerjaan di Darat :

  • Potong 5 batang bambu yang besar jadi dua bagian yang sama panjang hingga seluruhnya berjumlah 10 batang, dan runcingkan bagian bawahnya (bonggol/tongkolnya).  9 batang diantaranya dibuat lobang (seukuran bambu kecil yang tersedia) dari salah sisinya hingga tembus ke sisi yang lain, di bagian atas, tengah dan bawah. Dan buat pula lubang-lubang kecil pada setiap ruasnya untuk jalan keluar masuk air.
  • Potong 6 batang bambu jadi dua bagian sama panjang sampai seluruhnya berjumlah 12 batang, dan diberi lubang-lubang kecil sebagai jalan keluar masuk air.
  • Buatlah tiga buah rangkaian berbentuk pagar dengan masing-masing rangkaian menggunakan 3 batang bambu yang telah diberi lubang besar dan 3 batang bambu kecil. Lalu masukkan bambu-bambu kecil dengan cara ditusukkan ke lubang besar di bagian atas – tengah dan bawah dari bambu besar, sampai tembus keluar sepanjang 15 cm. Kemudian dipaku dengan pasak/paku beton dan diikat kuat dengan tali bagang secara menyilang.

B. Tahap yang Dikerjakan di Laut :

  • Satukan ketiga bentuk rangkaian diatas dengan memakai bambu kecil, kemudian dipaku dan diikat pada tiap sambungannya dengan tali bagang kuat-kuat, sampai berbentuk segitiga atau persegi panjang/kubus. (lihat gambar).
  • Gantungkan batu-batu kali (yang sudah diberi ikatan sebelumnya) pada keempat sudutnya dan di bagian tengah dari mulai ujung depan sampai belakang dan di kedua sisinya.
  • Ikatkan ban-ban mobil bekas masing masing di bagian depan – belakang – di kedua sisi dan di tengah bagian dalam rumpon.
  • Belah 3 pelepah kelapa menjadi 2 bagian dan ikatkan pada tiap-tiap bidang pada rumpon dan pada ban-ban bekas tadi. Selesai.

Model tendak segitiga

    Dengan selesainya tahapan pembuatan dan perakitan rumpon ini, kemudian rumpon diturunkan ke dasar laut dengan cara diderek dengan menggunakan tali yang dilingkarkan masing-masing pada posisi di bagian ujung tengah, sambungan tengah dan ujung tengah belakang.

    Setelah mencapai dasar laut, kencangkan tali derek di posisi tengah hingga dalam posisi tegak lurus, kemudian gunakan GPS (Global Positioning System) untuk mencatat letak koordinatnya, dan selesailah seluruh pekerjaan pemasangan rumpon ini. Namun agar dapat mencapai hasil yang optimal, sebaiknya dalam satu lokasi rumpon, dipasang tidak kurang dari 5 – 10 buah rumpon.

 

Sebagai Catatan :

  • Hasil yang bisa didapat dari pemasangan rumpon ini, baru bisa diperoleh setelah rumpon-rumpon tersebut berusia 4 – 5 bulan terhitung sejak diturunkan ke dasar laut.
  • Kelemahan dan musuh utama dari rumpon yang terbuat dari bambu ini adalah mudah rusak akibat tersangkut dan teseret oleh jaring nelayan.

    Demikianlah sekelumit tentang cara pembuatan rumpon sederhana, bagi pemancing yang berminat silahkan mencobanya.(m.iskandar.z-cirebon)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses