GT : Target Utama Popping & Jigging. Mudah Ditipu Dengan Umpan Tiruan

Kabarmancing.com, Jakarta – Ikan Giant Trevally (GT), kuwe, gato dan bobara adalah ikan trevally yang pamornya naik daun seiring dengan naik pamornya teknik mancing popping dan jigging. Ya, Kelompok ikan trevally merupakan suku ikan yang rata-rata berukuran sedang sampai besar. Mereka digolongkan dalam family Carangidae. 

    GT merupakan salah satu top-gamefish di daerah Indo-pasifik (Perairan Indonesia, Jepang, Taiwan, Australia Utara dan Samudera Hindia) karena mempunyai kekuatan, kecepatan dan daya tahan yang luar biasa saat melayani tarikan pemancing. GT dapat dipancing dengan segala macam umpan termasuk potongan ikan, ikan segar, ikan hidup dan beragam umpan tiruan (lures).

    Ikan GT dapat dipancing dengan beragam lures termasuk plug yang berbibir, minnow, spoon, jig, popper,soft plastic bahkan flies (umpan pancing lecut). Ikan ini menjadi target utama cara mancing popping dan jigging dan paling sering dilakukan teknik tangkap lepas (Catch and release). Ikan GT juga menjadi incaran para penggemar spearfishing ( penggemar senapan yang mempunyai peluru berupa tombak)

    Ikan ini mempunyai beragam habitat termasuk di muara sungai saat kecil dan di pantai dan pesisir saat dewasa. Biasa juga disebut sebagai ikan semi pelagic berdasarkan kebiasaan hidup berada di semua kolom air, walaupun lebih sering sebagai ikan demersal (ikan dasar). Ikan yang besar banyak berada di tubiran pantai atau drop offTubiran adalah pantai yang kedalamannya langsung menukik secara tajam, bahkan sampai 80 meter di bawah permukaan air laut. Ikan dewasa sering berpatroli di sekitar tubiran untuk meneliti daerah kekuasaanya selain untuk berburu makanan.

    Suatu studi di Taiwan tentang ikan GT terdapat kesimpulan bahwa ikan ini merupakan jenis ikan yang paling mudah ditipu dengan umpan tiruan. Ikan GT termasuk Eurihalin, atau tahan terhadap kisaran rentang kadar garam yang tinggi karena mampu hidup di kisaran 5-38 permill. Bila Anda ingin memancing ikan ini di  sekitar muara, maka ikan GT dapat ditemui di air yang keruh sampai jernih dan di air yang bergolak cepat (berarus kuat). Menjelang remaja ikan ini banyak berada di sekitar pantai baik pantai karang maupun pantai pasir. Semakin dewasa dan bertambah besar, mereka semakin bergerak dan berada di daerah yang dalam dekat tubiran.

    Pergerakan ikan dalam beragam habitat pada masa pertumbuhan merupakan pengetahuan yang menarik bagi pemancing. GT dewasa ternyata mempunyai sekitar 9 km wilayah yang mereka jelajahi. Sehingga GT bukan termasuk ikan migrasi seperti halnya ikan tuna dan marlin yang beribu-ribu kilometer wilayah yang mereka jelajahi.

    Suatu studi di Hawaii menunjukkan bahwa GT dewasa secara normal tidak terlalu banyak berada daerah atol (pulau karang) yang harus dikunjungi, tetapi mereka mempunyai wilayah khusus bagi mereka untuk menghabiskan waktu sepanjang hidupnya. Mereka mempunyai daerah khusus dimana mereka berdiam pasif dan aktif mencari makan.

    Sebelum tahun 1993 populasi ikan GT mencapai titik nadir terendah karena eksploitasi berlebih, tetapi sejak penangkapan ikan hanya berdasarkan ukuran tertentu, pelarangan penangkapan ikan sebagai komoditas komersial, penambahan panjang ikan yang boleh dibawa pulang, maka populasi kembali membaik.

    Kini beberapa kelompok pemancing mulai menerapkan sistem C&R atau metode tangkap lepas terhadap ikan GT, terutama oleh operator mancing di beberapa belahan dunia. Mereka tidak membawa pulang ikan GT yang terpancing dan hanya melepasnya lagi ke perairan.(sumber:eko budi/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses