Henny Muljani : Dulunya Ngga Suka Mancing, Sekarang Ogah Pulang Kalo Belum Strike

Posted by: Tags:

Kabarmancing.com, Bekasi – Hobi bagi sebagian orang adalah segala-galanya. Hidup tanpa hobi rasanya mustahil. Itulah yang ada di diri Henny Muljani ladies angler pehobi mancing. Ya, kesukaan mancing sudah merasuki dirinya 2 tahun lalu. Saban Sabtu dan Minggu Henny melakukan agenda mancingnya hingga rasa puas terlampiaskan.

    Jika ditilik, kalangan pemancing lebih didominasi kaum pria, walaupun ada pemancing wanita itu pun segelintir saja. Sesekali kabarmancing.com melihat wanita yang sedang menggeluti kegiatan satu ini, baik itu di kolam pancing, alam liar maupun di laut, namun jikalau dihitung jumlahnya tentu kalah dengan pria.

    Saat kabarmancing.com meliput kegiatan mancing mujair nila di Empang H. Hamit 3, Tarumajaya, Bekasi, di empang sebelahnya dari kejauhan terlihat sosok wanita duduk asik di ujung empang menunggu umpan disambar. Empangnya cukup luas tidak beratap, disekelilingnya beberapa orang saja mancing. Kala itu terpikir kok ada ya wanita mancing sendiri tanpa ditemani. Walau hanya beberapa orang mancing di empang yang luas tersebut beliau tetap enjoy.

    Dia adalah Henny Muljani seorang ladies angler yang sering menghabiskan waktunya di hari Sabtu dan Minggu untuk mancing dan berprofesi sebagai Guru SD di Klender, Jakarta Timur. Dengan hobinya itu tidak mengganggu pekerjaannya, justru beliau menemukan kenikmatan saat mancing, pasalnya beban pekerjaan selama mengajar pun tuntas dan plong saat ia menunggu strike.

    Penasaran, kabarmancing.com menyambangi dan mohon izin berbincang seputar mancing yang ia geluti. Ladies angler ini pun menyambut hangat siap diajak berbincang seputar mancing. “Hallo apa kabar ibu,” ujar kabarmancing.com saat jumpa. “Kabar baik, nama saya Ibu Henny,” sahutnya membuka obrolan siang itu. Ternyata beliau sering mancing disini dan sudah mengenal sebagian pemancing disana dan juga pemilik Empang H. Hamit 3. “Ibu sudah lama mancing disini,” kata kabarmancing.com dan beliau menjawab iya sudah lama.

    Henny cerita kesukaannya mancing yang dilakoni 2 tahun lalu. Kegemarannya mancing ia lakukan di empang atau tambak dengan sasaran semua ikan air tawar. “Dulunya saya bukan pemancing. Saya tidak suka melihat orang mancing. Saya baru kenal mancing 2 tahun lalu karena sering temenin suami mancing. Lama-lama coba pegang tegek disitulah ada kenikmatan mancing. Saya mancing di semua ikan air tawar, kadang mancing nila mujair, kemarin saya mancing ikan mas, kalau diajak mancing bawal ikut. Saya mancing ngga pakai tegek aja, joran dan ril juga saya pakai. Dari semua jenis ikan dipancing saya paling suka mujair, sensasinya itu loh paling enak dan gampang,” terang Henny.  

Henny Muljani, Ladies angler yang berprofesi sebagai guru

    Henny mancing bersama suami, kadang mancing di kolam ikan mas, bawal dan lainnya, juga mancing di empang tambak mujair nila. “Mancing itu bisa menghilangkan stres dan banyak kawan. Yang penting saya bisa strike hadiah nomor sekian. Saya mancing Sabtu dan Minggu aja,” lanjutnya lagi.

    Kurun 2 tahun menggeluti mancing, prestasi juara pernah ia toreh, walau baginya itu belum spesial hanya masuk nominasi. “Saya juara satu ikan mas di Sentul, juara tiga di Subang mancing ikan mas, juara empat kemarin di Empang Bang Rudi, juara tiga di Empang Bang Ali,“ tambahnya. Bagi Henny untuk mencapai prestasi masuk nominasi tidak ada yang spesial kecuali menyiapkan umpan yang cocok, karena prestasi bukan tujuan tapi kebahagiaan memancing yang utama.

    Dari perbincangan itu ada hal menarik, beliau tidak akan pulang kalau belum strike. “Kalau belum strike saya ngga mau pulang,” katanya saking kegandrungan mancing. “Mancing itu seni dan melatih kesabaran serta kenikmatan yang luar biasa saat strike apalagi saat menunggu umpan disambar dan dimakan, selain itu juga punya teman banyak biar pun bapak-bapak semua temannya banyak terus ada hiburan juga. Jadi lebih utama mancing itu saat strike-nya bukan hadiah. Hadiah mah belakangan, kalau nggak narik sedih banget saya enggak mau pulang benar itu, pokoknya kalau saya belum strike saya nggak mau pulang, tuh tanya teman-teman pemancing deh kalau nggak percaya,” katanya.

    Ketika ditanya apa pandangannya mengenai mancing, “Sulit untuk diceriterakan keasikan dan kenikmatannya, tetapi yang pasti mengandung banyak unsur antara lain kesabaran, keahlian, seni dan mental serta luck, banyak kawan, strike-nya bikin ketagihan. Seperti kebanyakan pemancing lainnya, saya punya kepuasan dalam menarik ikan,” ungkapnya senang.

    Sebelum mengakhiri perbincangan, beliau menyampaikan pesan untuk para pemancing, “Mancing itu ada waktunya, pekerjaan harus diutamakan terutama keluarga. Kita harus bisa berbagi antara mancing dan keluarga dan juga pekerjaan, jadi ada batasannya. Ada waktunya, semua ada aturannya,” ungkapnya diplomatis.

    Ketika ditanya sampai kapan ibu mancing, beliau pun menjawab, “Sampai empangnya ditutup,” ungkapnya tersenyum. Ya, pepatah mengatakan ‘Tak Kenal Maka Tak Sayang” itulah yang terjadi pada Ibu Guru Henny yang akhirnya mancing dapat meluluhkannya, dari tidak suka jadi suka dan ketagihan mancing hingga sekarang.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses