Kabarmancing.com, Jakarta – Bagi para maniak mancing yang suka dengan mancing liar atau wild fishing khususnya di rawa, tentu harus mengetahui seluk beluk hot spot yang ada di sekitaran rawa yang akan dikunjungi. Dengan tahunya hot spot tersebut mancing kita pun tidak sia-sia alias menghasilkan ikan yang kita pancing.
Ciri khas ikan-ikan rawa adalah muda terlihat, sehingga pemancing akan mengetahui pada suatu spot tertentu ada ikannya atau tidak. Sebelum memancing di rawa ada baiknya kita berjalan-jalan dulu di sekeliling rawa. Beberapa ikan sering terlihat dalam jumlah banyak (bergerombol) tetapi biasanya akan lari setelah kita melihatnya. Nah, tempat tersebut adalah hot spot yang layak dijadikan tempat pancingan dengan radius 2-3 meter dari pertama kali kita melihat gerombolan ikan-ikan tersebut.
Dengan umpan pengebom (chumming) berupa pellet, tanah remah bekas kotoran ayam atau puyuh kering dan rajangan cacing tanah biasanya bisa menciptakan hot spot sendiri di lokasi yang kita harapkan menjadi tempat pancingan kita. Karena diharapkan beberapa ikan akan mendekat untuk memakan ‘bom’ tersebut.
Berikut beberapa hot spot yang bisa diandalkan sebagai daerah pancingan para maniak mancing di rawa diantaranya adalah :
- Lokasi yang banyak burung tetengkek biru/raja udang (burung pemakan ikan) di sekitar lokasi tersebut biasanya banyak sekali ikan wader. Banyaknya ikan wader tentu juga menarik ikan-ikan pemangsa mendekati lokasi tersebut seperti ikan hampala, toman dan gabus.
- Bagian rawa yang relatif lebih dalam dibanding rata-rata badan rawa. Daerah ini tentu menjadi rumah bagi beberapa ikan rawa karena lebih dalam, maka ikan-ikan ini terlindung dari burung pemakan ikan dan predator lainnya.
- Daerah yang saat dilihat pemancing, ada kecipak air atau terlihat banyak berlarian ikan-ikan kecil bahkan beberapa diantaranya lompat di udara adalah tanda-tanda ikan-ikan predator sedang mengejar atau memakan ikan-ikan kecil. Daerah ini pun layak menjadi lokasi untuk dipancing.
- Rawa adalah daerah yang tenang tetapi pasti ada bagian yang sedikit mengalir pelan menuju daerah yang lebih rendah. Daerah mengalir ini adalah daerah pancingan untuk ikan-ikan bersisik seperti ikan cakul, nilem, lukas, derabang dan lainnya. Situasi rawa yang cenderung ‘tidak mengalir’ atau stag maka dalam musim apa pun hampir tidak ada perbedaan penghuninya. Lain dengan sungai dimana ikan sering bermigrasi sehingga keberadaan ikan sangat di pengaruhi musim. Perbedaan musim yang nyata adalah dari warna air. Saat musim penghujan air rawa berwarna kemerahan atau coklat keruh sedangkan pada musim kemarau air terlihat bening atau jernih.
Satu hal lagi pada dearah rawa, saat musim kemarau yang panjang atau akhir musim kemarau sebaiknya Anda tidak perlu memancing di rawa karena airnya sudah habis sama sekali atau kering.(eko budi/foto:dok.kabarmancing.com)
Related Posts
Info Produk : Ril Captain Gold Label ‘SMITH’ Size 2000, 3000, 4000, 6000, BB 9+1
Mandiri Club Fishing : Latihan Mancing Bareng MCF Jelang Akhir Tahun
Tips Mancing Pelampung, Agar Mancing Sesuai dengan Harapan
Kabarmancing Channel : Review Ril Captain Gold Label SAVAYA & ZOTTA
3 Saudara : Pindah ke Tempat Baru di Klayan, Buka Setiap Hari
No Responses