Kabarmancing.com, Jakarta – Bagi pemancing laut angin merupakan salah satu unsur cuaca yang penting dalam masalah kelautan, pasalnya angin bisa menjadi sahabat saat berlayar tetapi bisa juga menjadi malapetaka.
Ya, pola angin yang sangat berpengaruh dan bertiup di Indonesia adalah angin musim (monsoon). Angin bertiup secara mantap ke arah tertentu pada satu periode sedangkan pada periode lain angin bertiup secara mantap pula dengan arah berlawanan.
Seperti kita pahami bahawa angin bergerak dari tekanan tinggi (suhu yang dingin) ke arah tekanan yang rendah (suhu yang panas). Tekanan suhu ini mendesak ke arah tekanan rendah yaitu di bagian bumi yang panas. Untuk mengulas mengenai angin untuk para maniak mancing laut, apa dimaksud angin barat, angin timur, musim peralihan/pancaroba dan angin badai berikut paparannya :
Angin Barat : Secara alami atau normalnya, bulan Desember sampai Februari adalah musim dingin di belahan bumi bagian Utara dan musim panas di belahan bumi bagian Selatan. Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, karena daratan Asia lebih dingin dibanding Australia, maka angin bertiup dari Asia ke Australia. Di Indonesia angin ini disebut sebagai Angin Musim Barat (West Monsoon).
Secara umum air mengalir dari Laut Cina menuju ke Laut Jawa dan bergerak ke arah Barat sampai Papua. Arus air dari Filipina menuju Selat Makasar dan bergabung dengan air dari Laut Jawa menuju Perairan Ambon dan Papua. Di Laut Hindia atau Laut Selatan, air mengalir mulai dari Aceh ke Selatan Sumatera dan Selatan Jawa terus menuju ke Barat.
Angin Timur : Sebaliknya pada bulan Juli hingga Agustus terjadi pusat tekanan tinggi di Australia dan pusat tekanan rendah di Asia, sehingga angin berbalik dari Australia menuju Asia sehingga di Indonesia bertiuplah Angin Musim Timur (East Monsoon).
Sistem tekanan angin diatas ternyata begitu tetap hingga menyebabkan angin musim bertiup dengan stabil terutama diatas lautan. Dua kali dalam setahun angin musim berganti arah. Sifat ini dimanfaatkan oleh para nelayan yang menggunakan perahu layar. Pada Musim Angin Barat, mereka meninggalkan pelabuhan di Jawa menuju Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku dan mereka memanfaatkan Angin Musim Timur unuk kembali.
Musim Peralihan/Pancaroba : Pada bulan Maret, Angin Barat masih berhembus, tetapi kecepatan dan kemantapannya berkurang. Dalam bulan April dan Mei, arus angin sudah tidak menentu dan periode ini dikenal sebagai Musim Peralihan atau Pancaroba Awal.
Demikian pula terjadi dalam bulan Oktober dan November arah angin tidak menentu dan periode ini dikenal sebagai Musim Pancaroba Akhir Tahun. Kekuatan angin umumnya lemah pada musim-musim pancaroba sehingga laut pun umumnya tenang dan Musim Pancaroba inilah biasanya mantap untuk acara mancing di tengah laut.
Angin Badai & Pemancing : Angin Badai atau Topan Badai merupakan angin topan yang biasanya mempunyai daya destruktif yang sangat kuat, biasanya menyapu pinggir laut atau pantai. Topan ini dapat merusak struktur pantai dan pelabuhan. Macamnya sangat banyak seperti Badai Magy, El Nino, La Nina dan lainnya. Akibatnya tentu merugikan bagi nelayan dan pemancing karena ombak yang terjadi tidak kenal ampun. Dan umumya mereka tidak akan diperbolehkan melaut oleh kepala pelabuhan atau syahbandar saat ombak atau situasi laut sedang buruk.
Keberadaan angin ini bisa dipantau oleh pengguna baik nelayan atau pemancing dengan rutin mengakses info BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Ya, kondisi angin badai seperti itu aktifitas mancing di tengah laut dengan perahu menjadi sangat berbahaya sehingga perlu dihindari oleh pemancing.
Bagi pemancing laut, pengetahuan atau info cuaca di laut dapat mengakses ke www.bmkg.co.id. Banyak info yang sangat membantu kita dalam menentukan kapan melaut. Di situs milik pemerintah ini dengan jelas dapat dilihat Bidang Klimatologi seperti informasi hujan bulanan, perkiraan hujan bulanan, perkiraan musim, neraca air, dinamika atmosfir dan lainnya.
Di Bidang Meteorologi dapat dicari keberadaan cuaca umum, cuaca hari ini, cuaca besok hari, keberadaan siklon tropis, peringatan dini, perkiraan curah hujan kumulatif dan lainnya. Bahkan sampai detail ke laut masing-masing daerah juga ada perkiraan cuacanya sampai beberapa hari ke depan.
Sebagai manusia kita harus berusaha mencari info dari berbagai sumber dan tidak hanya dari kapten kapal saja saat hendak melaut.(sumber:eko budi/foto:dok.kabarmancing.com)
Related Posts
Info Produk : Ril Captain Gold Label ‘SMITH’ Size 2000, 3000, 4000, 6000, BB 9+1
Mandiri Club Fishing : Latihan Mancing Bareng MCF Jelang Akhir Tahun
Tips Mancing Pelampung, Agar Mancing Sesuai dengan Harapan
Kabarmancing Channel : Review Ril Captain Gold Label SAVAYA & ZOTTA
3 Saudara : Pindah ke Tempat Baru di Klayan, Buka Setiap Hari
No Responses