D’Mancing : ‘Riung Mungpulung’ Kebersamaan di Kolam Galapung

dm-12

Kabarmancing.com, Cipondoh, Tangerang – Komunitas mancing asal Bandung dengan nama D’Mancing, Minggu, 30 Oktober 2016, menyelenggarakan event mancing di Tangerang. Ya,  atas kesepakatan bersama dengan seluruh anggota D’Mancing yang tidak hanya berasal dari Bandung, namun juga yang tinggal di wilayah Jabodetabek, maka ditunjuklah pemancingan Tabgha yang dikenal dengan pemancingan galapung (galatama pelampung) sebagai tempat kumpul.

    dm-5Achiel yang ditunjuk sebagai ketua pelaksana yang tinggal di Jakarta dan Kang Nug sebagai wakilnya, pun sukses menangani kegiatan mancing bareng D’Mancing sampai acara tuntas di Minggu sore itu. Ya, dari 76 lapak yang diisi satu pemancing, full oleh komunitas dunia maya facebook ini yang datang dari Bandung dan Jabodetabek.

    Lomba yang dimulai setengah sebelas siang sampai jam 5 sore berlangsung 2 sesi, Sesi 1 jam 10.30 s/d 13.30, dilanjut lagi undi lapak di sesi 2 dari jam 14.00 s/d jam 5 sore. Tujuan dibuat 2 sesi ini ujar Achiel agar tidak ada lapak favorit, yang hanya beberapa orang saja bisa strike terus menerus, sementara yang lain hanya jadi penonton. Tiketnya pun Rp 150 ribu per orang satu joran dan mendapatkan kaos D’Mancing.

Berita Terkait : D’Mancing : 200 Orang Tumplek Blek.Jelang Siang Gladiator Siap Bertarung

    dm-3Suasana di lapangan, satu jam lomba belum dimulai, peserta mulai berdatangan dari Bandung dan seputaran Jabodetabek. Tampak rasa kebersamaan dan satu rasa dari grup ini, dimana mereka menawarkan tumpangan kepada kawan-kawan yang mengikuti acara ini, sampai mereka saling menunggu dan memberi informasi arah jalan menuju lokasi, meski ada kesasar bahkan kelewatan dari lokasi acara. Setelah bertemu di Tabgha, saling jabat tangan mewarnai siang itu. Dengan tema ‘Riung Mungpulung’ yang diartikan bermakna kumpul bareng yang digagas Kang Nug ini bertujuan bisa kumpul dan bersilaturahim di luar kota Bandung, sambil merasakan sensasi tarikan ikan-ikan mas besar.

    dm-9‘Riung Mungpulung’ ini didukung beragam sponsor seperti Umpan Djempol & Pelangi, Oplosan Essen Kang Nug, Essen Si Gibrig by Kang Utet, Paket Umpan Stum & Seak by Iman Zachirman, Paket Pengeras Umpan Mas Bro, Paket Umpan by Zona Euyz, Topi by Rian SS Pancing, Sweater by Irma Kurniawan, Tas Pancing by Gungun Guntur, Umpan CGI & CSI by Hermansyah Cha, Tommy Joe Rod Custom, Seahawk, Kaos & Tas Pancing by kabarmancing.com dan spesial support dari Dr. Osman Hassan.

    Untuk hadiah dibagi 13 kriteria, diantaranya 4 juara induk, 3 juara merah terberat, 1 juara induk terbanyak, 3 juara total lapak kecil terbanyak dan 3 juara total terbanyak lapak besar. Selain itu ada tambahan ikan balap dari Kang Ito dan panitia, sebanyak 8 ekor dikali Rp 50 ribu bagi siapa yang strike dan ikan super banci dibawah 3 kg sebanyak 50 ekor dapat ditukar dengan uang Rp 50 ribu per ekor. Jika peserta tidak mau ditukar uang maka ikan boleh dibawa pulang.

Dr Osman

Dr Osman Hassan (ketiga dari kanan)

1 jam super terangkat 100 ekor

    Jam 10.30 mancing bareng D’Mancing dimulai setelah Dr Osman memberi sambutan. Lemparan umpan ke tengah kolam terus terjadi untuk menggaet ikan induk dan merebut juara. Karena ini acaranya silahturahim dan mengenal lebih dekat sesama anggota, jalannya lomba terkesan enjoy, tidak ada wajah-wajah serius diantara para anggota.

    Begitu pula selama lomba berjalan banyak kejadian menarik, seperti di awal lomba dimulai, panitia dan pihak kolam tidak mengira peserta strike tiada henti-hentinya, hingga kedi, pemilik kolam dan panitia sibuk menyerok ikan dan menimbang ikan super yang menggila, Grup D’Mancing memang diakui sebagai pemancing sprinter, gesit dan cepat. Bayangkan saja, dalam tempo kurang lebih 1 jam ikan super yang terangkat 100 ekor lebih.

    dm-6Setelah keseruan dan kesibukan panitia serta pihak kolam di saat-saat awal, barulah agak berkurang di sesi 2. Tapi panitia tanggap akan hal itu, langsung saja ketua panitia minta kepada Daniel Tan sebagai pemilik Tabgha berkeliling lapak menawarkan ikan super banci yang dapat ditukar dengan uang Rp 50 ribu. Setelah itu panitia membagikan doorprize dari sponsor dengan cara bertahap sampai acara selesai. Menjelang sore mancing bareng D’Mancing usai. Para pemenang menerima hadiah.

    Dr. Osman Hassan pun memberi tanggapan “EO nya luar biasa, tidak ada komplain kepada penyelenggara dibawah komando Kang Achiel dan rekan-rekan. Tentang kolam dan aktifitasnya Om Daniel dan jajarannya bagus, kecepatan tanggap dan menyenangkan semuanya. Mungkin yang dipertanyakan kenapa umpannya tidak boleh ‘full power’ atau semua umpan dibolehkan, kami disini itu sangat suka sekali kalau bisa membandingkan umpan sendiri dengan umpan pemancing lain, apapun umpannya. Mereka sudah bisa membuat umpan yang strukturnya bagus dan kecocokan nilai gizi. Kalau tentang atraktan sih mainannya setiap waktu, mereka juga membuat sendiri tepung pengerasnya dan sebagainya. Tentang hanya 2 kail juga tidak masalah, tentang oplosan racun juga bisa diterima dan ditaati, pemancing Bandung hanya tinggal 1-2 orang yang ‘punya kebiasaan buruk’ yaitu ‘membunuh lapak’ saat pergantian tempat. Kebanyakan sudah mengetahui bahwa ini ngga bagus, membuat ikan tidak bisa maksimal terpancing dan bisa membuat yang punya kolam merugi,” ungkap Dr.Osman

    dm-15Bagi anggota grup D’Mancing ini bertandang ke Tabgha suatu pengalaman menyenangkan dan penuh suka cita. “Mereka dan kami semua telah menjadi pemenang dalam acara ini. Karena bukan  juara tujuan utamanya, tapi kebersamaan dan silahturahim sekaligus pembuktian bahwa D’Mancing mampu menaklukkan ikan-ikan ukuran besar di luar Bandung,” terang Achiel.

    Ya, bisa dibilang, event seperti ini termasuk jarang terjadi, karena yang telah kita ketahui,  D’Mancing salah satu grup mancing besar yang anggotanya dari berbagai daerah bahkan provinsi di Indonesia untuk pertama kalinya mengadakan event di kolam galapung. Pasalnya di wilayah Bandung mereka lebih sering berlomba dengan ikan-ikan rame kisaran 1 kg jumlahnya 4-6 ekor dan dilombakan beberapa sesi. “Maka tidak heran, pemancing Bandung dan Jawa Barat umumnya adalah tipe pemancing “Sprinter” sejati,” tutup Achiel.(seperti diceritakan achiel kepada kabarmancing.com/foto:dok.achiel)

  • Induk Terberat 1 / RoMy Rustandy / 6.55 kg / Rp 650 Ribu
  • Induk Terberat 2 / Deni Adhi R / 6.20 kg / Rp 400 Ribu
  • Induk Terberat 3 / Jay Shinichi / 5.40 kg / Rp 300 Ribu
  • Induk Terberat 4 / Budi Santoso / 5.40 kg / Rp 150 Ribu
  • Induk Merah 1 / Putra Sulung aka Achef Chef Angler / 4.50 kg / Rp 300 Ribu
  • Induk Merah 2 / Ishak Juarsa / 4.25 kg / Rp 200 Ribu
  • Induk Merah 3 / Maman Christian / Rp 150 Ribu
  • Total Lapak Besar 1 / Ramdhany Supriyadi Amalik / 29 Ekor / Rp 400 Ribu
  • Total Lapak Besar 2 / Deady Kresna Sakti / 19 Ekor / Rp 200 Ribu
  • Total Lapak Besar 3 / Imam Jetot / 18 Ekor / Rp 200 Ribu
  • Total Lapak Kecil 1 / Nadzar Almunnawar / 28 Ekor / Rp 400 Ribu
  • Total Lapak Kecil 2 / Athar Syma ‘Meitsy’ / 20 Ekor / Rp 200 Ribu
  • Total Lapak Kecil 3 / Heru Black Jetot / 19 Ekor / Rp 150 Ribu
  • Induk terbanyak / Ulin Wew / Rp 150 Ribu
example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses