Perjuangan & Kelelahan Kami Terbayar Dengan Yellow Fin Tuna 60 Kg

226

Balikpapan, Kalimantan Timur Setelah melakukan trip ke New Zealand, berburu ikan king fish dan hapuka, kali ini kami bersama Tim Insane Jakarta (Mr Yance, Rachmat, Hery Fly Fishing, Acung, Mike Caddy Fish Martabe) berangkat ke Kalimantan Timur menuju Kota Balikpapan untuk berburu yellow fin tuna bersama Kapal Martabe II yang dinahkodai Kapten Kiman selaku pehobi mancing sekaligus pemilik kapal.

    Wilayah Balikpapan memang kurang familiar dimata para pemancing secara umumnya, karena daerah ini lebih dikenal sebagai daerah penghasil minyak. Namun dibalik itu semua, lokasi spot jenis ikan tuna yellow fin adalah sebuah misteri tersembunyi, karena berada diantara himpitan Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.

Foto bersama di Kapal Martabe II

Foto bersama di Kapal Martabe II 

    Setelah perbaikan dan renovasi Kapal Martabe II selesai, tibalah saatnya kami berburu yellow fin tuna. Perlengkapan troling Pen International II dan joran Pen International dan Pakula, kami siap berangkat berburu monster yellow fin.

    Tepat jam 1 pagi, tibalah kami di Dermaga Manggar, Balikpapan untuk persiapan keberangkatan. Jam 2 pagi kapal berangkat. Cuaca yang begitu bagus, gelombang begitu tenang membuat perjalanan kami terasa nyaman, lantunan lagu instrumen membuat malam begitu terasa indah.

 

Menuju rumpon tuna

    Perjalanan 6 jam dari dermaga ke spot rumpon tuna begitu cepat. Tidak terasa matahari mulai terbit dan tepat pukul 8 pagi kami tiba di spot tuna. Peralatan fishing seperti troling, jigging, casting telah dirakit selagi kapal berlayar. Mike, caddy fish dari Martabe Jakarta kami pinjam untuk men-support kegiatan fishing kami di Balikpapan.

Yance dengan yellow fin tuna 60 kg

Yance dengan yellow fin tuna 60 kg

    Satu kapal penjaga rumpon telah siaga dan telah menunggu kapal kami datang. Penjaga rumpon pun mempersilahkan kami untuk memulai misi mencari monster yellow fin. Rumpon ini setiap hari dijaga 1 kapal dimana setiap minggu 1 kapal akan pulang ke dermaga untuk menjual hasil tangkapan. Rumpon ini tidak boleh dipancing oleh kapal lain kecuali KM Martabe II dimana Kapten Kiman dan pemilik rumpon adalah sahabat baik, sehingga ikan di spot ini sangat melimpah. Mereka pun tidak menggunakan jala hanya menggunakan handline saja, setiap minggu penghasilan tangkapannya sebanyak  3-4 ton.

    Menurut nelayan tuna, bulan Februari-April berat ikan rata-rata mencapai 15 kg ke bawah, dan bulan Mei-Juni berat rata-rata 15-40 kg dan Juni-Agustus rata-rata berat ikan 40-120 kg. Kami pun mencoba memulai trip ini di bulan Juni, dimana kami ingin mencoba spot baru tersebut dan menganalisa cara fishing dan lain-lain buat trip selanjutnya.  

229

    Setelah menghabiskan waktu 1 jam 50 menit lewat udara dan 6 jam perjalanan ke spot Tuna, rasa capai pun terasa hilang setelah melihat ikan tuna mulai mengejar ikan tongkol di pagi hari itu, dimana permukaan air laut seperti gemercik air hujan, ikan tuna sangat banyak sekali, sehingga kami yang tadinya merencanakan akan memulai cara mancing handline, lupa dan terlena melihat ikan meloncat begitu banyaknya.

    Kapten Kiman pun berteriak… uii casting … sambil terpana seakan tidak percaya ikan begitu banyak dan meloncat dipinggir kapal seakan tidak takut kepada siapa pun. Kami pun langsung mencoba melempar Smith Saruna Minnow berwarna biru dengan corak bintik hitam dengan joran casting PE 4, tentu resiko yang sangat besar untuk membuat joran patah, tetapi dengan pengalaman dan teknik yang kami punya, kami mencoba sensasi tarikan ini semaksimalnya.

   “Fish On, Tuna coiiii… teriak Rachmat dengan gembiranya. Wuah..tarikan dan suara derit pada rilnya membuat kami semua tambah semangat dan berusaha melempar tiada lelahnya.  

230

    Kapten terus berusaha mendekati kumpulan tuna yang sedang mengejar mangsanya. Hery dari fly fishing tidak lelahnya melempar umpannya, dikarenakan kondisi kapal kurang begitu lega, sehingga lemparan kurang maksimal.

    Melihat teman-teman sudah mulai merasakan sensasi tarikan tuna dengan joran casting PE 4, Hery pun menyerah dan memulai casting dengan cara kami. Hery pun strike “Ngeriii wuiii, … patah dah … patah dah … “ teriak Hery. Kelihatannya ikan yang Hery dapat lebih besar dari tangkapan kami yang rata-rata 15 kg ke bawah. Karena kesabaran dan pengalaman teknik fly fishing, ikan ini line up juga. “Wuah lumayan yah ikannya,” teriak Yance. “Iya lumayan mampus gua,” teriak Hery lagi. “Gila mancing tuna pake joran casting kecil, ide siapa neh,” teriak Rachmat.  “Kapten stress,” teriak Ko Acung.  Memang perjanjian kami dari awal dengan Kapten Kiman mancing trip ini harus memakai spek Joran PE 3 atau 4.

    Akhirnya belasan yellow fin tuna kami dapat. Waktu pun sudah menjelang malam, laut begitu teduh seakan terasa di darat saja dan mulai terdengar suara deru saling bersahutan bertanda semua angler sudah kelelahan dan terlelap tidur.

 

Monster yellow fin tuna

    Tidak terasa pagi pun tiba, setelah sarapan pagi, Kapten Kiman mulai menyalakan engine pertanda waktunya mancing. Sudah seharian kami menggunakan casting, hari ke 2 ini kami mencoba menggunakan cara menggunakan umpan hidup dari ikan tongkol. Mike, kedi kami berusaha mencari ikan umpan untuk trolingan. Sangat mudah mendapatkan ikan tongkol dan Mike mulai merakit umpan itu.  

231

    Sekalian menunggu umpan dimakan oleh tuna, kami mencoba cara jigging, tetapi kurang berhasil sehingga kami menunggu saja sambil santai dan ngobrol sesama angler. Yance dengan isengnya mancing menggunakan kotrekan mengharap dapat ikan kecil buat umpan, dengan tanpa sengaja kotrekan nyangkut di trolingan, sambil menarik PE yang menyangkut dan meminta tolong Rachmat melepas kotrekan, tiba-tiba trolingan Pen International, berderit sangat kencang.

   “Mat kok gua tarik kotrekan line-nya kok bisa kenceng gituu yah bunyinya,” ujar Yance kepada Rachmat. Namun tiba-tiba Rachmat teriak…”Strike…strike…strike”…semua angler langsung ke belakang kapal sambil teriak kesenangan. ”Strike” teriak Ko Acung. Monster neh tarikan ikannya seperti wicked tuna National Geografis.   

234

    Sambil tertawa karena kegirangan Yance datang membawa sabuk trolingan dan dengan percaya diri. “Sini Mat biar gua yang tarik,” ujarnya. Sambil melihat Yance menarik ikan sendirian dan sengaja dikerjain sama teman yang lain, Ko Acung, Hery dan Rachmat menuju ke ruangan kapten meninggalkan Yance yang sendirian menarik tuna dibelakang kapal.

    Tiba-tiba kisaran waktu 45 menit mulai Yance teriak “Wuiii gantian” Sambil tertawa teman-teman sengaja tidak mau ke belakang kapal. “Woeiii tolong …beneran neh …udah ngak sanggup…pingsan dah…beneran neh udeh nggak kuat,” teriak Yance. Hampir 1 jam lagi tarikan strike dengan tuna, dimana ikan tidak bisa diangkat dan digulung. Mamat sekali-kali mengintip ke belakang sambil ngeledek “Memang enak yah tarik tuna.”

Kapten Kiman

Kapten Kiman

    Yance pun akhirnya sudah tidak kuat,  akhirnya teman-teman angler segera mengambil posisi ke belakang. Giliran Ko Acung “Sini biar saya yang tarik,“ ujar Acung dan dengan semangatnya Ko Acung menarik ril, namun tiba-tiba ikan menekan kuat ke bawah dan gubrak, Ko Acung jatuh dari kursi trolingan. Teman-teman yang lain pun tertawa sambil terpingkal-pingkal membantu supaya joran tidak lepas dari sabuk.

    Giliran Hery dan Rachmat menarik bergiliran yang mulai terlihat keringat besar keluar dari para pemancing. Tidak terasa 2 jam 12 menit akhirnya ikan mulai kelihatan dari bawah kapal. “Wuawww…. monster yellow fin tuna,” teriak kami serempak sambil berpelukan kegirangan. Terlihat sirip atas ikan berwarna kuning dan panjang yang merupakan ciri khas dari yellow fin tuna yang membuat kami merinding dan tidak tahu semua merasa kompak dan berusaha mencari ide supaya ikan jangan sampai lepas dan tersangkut di baling-baling kapal, karena ikan tuna yellow fin adalah julukan ikan petarung sampai mati.

Mike dengan ikan tuna

Mike dengan ikan tuna

    Meskipun ikan sudah mulai terlihat tapi masih berusaha menekan ke bawah. Sambil teriak Kapten Kiman berusaha berkomunikasi dengan kami supaya posisi kapal tidak salah pada saat ikan mulai dipermukaan dan kami pelan-pelan mengangkat ikan ini di dalam kapal dan ikan line up. “Yeahhh,” teriak kami.

    Kapten Kiman segera ke belakang memberikan selamat kepada kami dan luar biasa ikan seberat kurang lebih 60 kg sungguh membuat suasana sangat menyenangkan. Perjuangan, kelelahan dan perjalanan kami terasa terbayar semua, luar biasa trip sempurna.

    Terima Kasih Kapten Kiman, kami akan datang kembali ke Balikpapan dengan membawa hasil tangkapan monster tuna yang lebih besar lagi.(yance/insane/foto:dok.yance)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses