Trik Mancing Pasiran (Surf Casting)

Kabarmancing.com, Jakarta – Mancing pasiran yang dikenal para maniak mancing Jogjakarta adalah memancing ikan dari tepian laut atau bahasa asingnya disebut beach casting atau surf casting.

Berita Terkait : Apa yang Harus Dilakukan Saat Surf Casting, Berikut Penjelasannya

    Ada beberapa tips mancing pasiran ini diantaranya wajib memperhatikan musim, pengetahuan pasang surut, lokasi mancing, rangkaian pancing, umpan dan cara memancing. Berikut penjelasannya :

  • Musim : Salah satu pertimbangan untuk mancing pasiran adalah ada tidaknya halilintar. Di lantai landai dan terbuka, pemancing bisa menjadi tempat yang paling tinggi. Jika muncul hujan dan banyak halilintar sebaiknya jangan mancing, karena joran yang basah (lebih-lebih jenis karbon) merupakan penghantar listrik yang sangat baik. Jadi musim yang baik adalah jika tidak banyak turun hujan dan halilintar.
  • Pengetahuan Pasang Surut : Untuk mendapatkan ikan, pemancing pasiran harus mengetahui kapan saat air laut pasang. Pasangnya air ini membuat ikan-ikan di laut lebih mendekat ke pantai dan kita bisa memancingnya. Pada pasang surut harus hati-hati karena hempasan ombak akan menarik lebih kuat ke laut.
  • Lokasi : Salah satu sukses memancing pasiran jika kita mengetahui lokasi-lokasi ikan itu berada. Bagi pemancing yang sering mancing pasiran pasti akan mencari lokasi ikan terlebih dahulu. Lokasi ikan itu bisa lebeng dan kalen (parit) laut. Lebeng adalah tempat cerukan di laut, dimana cerukan itu menjadi tempat ikan berkumpul. Jadi mancing di lokasi ini lebih menjanjikan. Cara mengenali lebeng pun ada beberapa cara. Cara Pertama, Anda bisa melihat kelak-kelok sepanjang pantai. Jika ada kelokan yang mengecil atau kelokan yang membentuk teluk kecil bahwa disana bisa diasumsikan lebeng. Cara Kedua, kita bisa melihat karakter ombak yang datang. Ombak laut yang seharusnya pecah membentuk deburan dan buih putih sejauh 250 – 300 m dari garis pantai – biasanya disebut ombak pertama, namun di depan lebeng biasanya tidak pecah. Kalen (parit), dimana di Parangtritis jika musim peralihan suka muncul kali kecil sebesar 1 – 10 m dan biasanya adaikan di dalamnya.
  • Piranti Mancing : Untuk memancing pasiran diperlukan joran yang bisa melontar umpan yang jauh. Panjang joran bisa berkisar antara 3 – 5 meter. Ril yang dipakai adalah model spinning. Kenur yang biasa dipakai biasanya kelas 4 kg sampai dengan 10 kg. Jenis timah pemberat bulat panjang dengan model timah bolong. Kail yang biasa digunakan adalah 1/0 sampai 7/0.
  • Rangkaian Pancing : Rangkaian yang banyak ditemui pemancing pasiran adalah timah di tengah dengan satu kail terpasang di ujung lider atau tali pandu. Panjang lider lazimnya 2 meter.
  • Umpan : Pemancing pasiran biasanya senang menggunakan hewan-hewan yang biasa ditemui di pantai seperti undur-undur. Bentuk undur-undur menyerupai kepiting dan tinggal di pasir pantai dengan cara membuat lubang. Untuk mendapatkan undur-undur Anda bisa menangkapnya di tepi pantai atau menggali pasir, oleh sebab itu sediakan sekop kecil untuk menangkap undur-undur. Selain itu yang sering dipakai umpan adalah cacing laut, udang dan jangkrik.(sonny/foto dok:istimewa)
example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses