Jessica Webb : Lady Angler yang Pernah Mancing di Australia & Jepang

Posted by: Tags:
Jesicca dan suami

Jesicca dan suami

Kabarmancing.com, Karawang – Pemancing wanita masih terhitung dengan jari. Ya, masih jarang kaum wanita menekuni hobi satu ini walaupun sesekali saja kita melihatnya saat di kolam pemancingan dan trip mancing di laut.

    Nah, dari sekian wanita suka mancing, tidak disengaja saat kabarmancing.com meliput kegiatan komunitas mancing di Karawang, salah satu lapak paling ujung terlihat sosok wanita dengan kacamata hitam sedang asik mengamati pelampung miliknya. Wanita semampai ini begitu enjoy bersama suaminya yang duduk di samping. Sang suami yang berkulit putih sesekali memberi semangat kepada istrinya saat fight dengan ikan mas.

    Penasaran ingin tahu lebih jauh, kabarmancing.com meminta izin untuk berbincang dengan lady angler satu ini. Ternyata ia menyambut baik dan siap mengobrol. Mencari tempat tak jauh dari sisi kolam, duduk di saung sambil lesehan, wanita ini memperkenalkan dirinya. “Nama saya Jessica Webb, lebih dikenal dengan panggilan Bunda Yayang,” katanya di awal pembicaraan.

    Bunda Yayang menceritakan asal usul ia suka mancing. Dari wawancara itu ia mengakui awal kenal mancing ketika duduk di kelas 3 SMP saat ia dan keluarga tinggal di Magelang, Jawa Tengah. Yayang mengakui bahwa keluarga besarnya keluarga pemancing. Karena itulah Yayang jadi ketularan. Tahun 1990 ia meninggalkan Magelang dan tinggal di Yogyakarta. Di Kota Gudeg mancing tetap saja dilakoni.

    “Awal mula kenal dari orang tua. Saya bersama orang tua mancing bareng, orang tua pergi mancing saya ikut. Setelah saya mahir lama-lama dilepas orang tua dan mancing sendiri tanpa bareng lagi. Ikan pertama yang didapat ikan mas atau tombro seberat 2 kg, rasanya saat itu nervous dan bingung bagaimana menaklukkan ikan ini, maklum baru belajar. Setelah itu jadi ketagihan deh,” katanya mengenang. Ikan pertama yang ia dapat kala itu menjadi kebanggaan dirinya saat ia strike dan berhasil menggaetnya dan menjadi pengalaman tidak bisa dilupakan.   

Jessica 5

    Yayang pun bercerita ia menikah dengan pria Australia bernama David Webb. “Keseharian saya ibu rumah tangga. Suami men-support kegiatan saya ini. Baginya mancing itu positif. Terkadang saya mancing sampai tengah malam, tapi suami ngga marah,” katanya yang mengaku bahwa suaminya bukanlah pemancing dan tidak suka mancing tapi justru mendukung.

    Namun tambahnya, hobi mancing sempat terhenti lima tahun, apa sebab, saat hamil dan melahirkan ia sibuk mengurus anak dan jadwal mancing pun tidak bisa diatur lagi. Setelah pindah ke Jakarta hobi mancing lanjut kembali, disinilah Yayang mulai main di pemancingan galatama mas, bawal dan lele di berbagai pemancingan di Jakarta. Dari sekian ikan pancingan yang dicoba, Yayang lebih menyukai galatama bawal dan lele, katanya sih lebih natural.

    Namun sejak beberapa bulan belakangan ini Yayang lebih memilih lele dan untuk menemukan teman seprofesinya yang sama-sama hobi ia bergabung ke komunitas mancing lele di dumay (dunia maya) dengan nama Mata Kail. Disinilah ia merasa cocok dan aktif mengikuti kegiatan di komunitas ini. “Di Mata Kail ada wanitanya yang ikut gabung, jadinya ada temen deh,” katanya. Untuk lokasi mancing lele di Jabodetabek yang ia sukai di daerah Bintara Bekasi, Bintaro Deplu dan Ekami Fishing. Untuk prestasi mancing ia pun pernah meraih juara.

    Dalam keterangannya, Yayang dan suami sering terbang ke Yokohama, Jepang mengikuti tugas sang suami. Dua minggu di Jepang dan kembali ke Jakarta. Dua minggu di Jakarta dan kembali ke Jepang selama 2 minggu, begitu seterusnya. Nah saat ada di Jakarta Yayang menghabiskan waktunya untuk mancing. “Untuk di Jepang jarang ada kolam pemancingan paling saya mancing di pinggiran laut saja,” katanya ketika ditanya dimana ia mancing selama di Jepang.

    Selain di Jepang ia juga sering ke Australia tempat kelahiran suaminya, “Saya pernah mancing di Australia di Queensland dan Melbourne, asik lo,” katanya lagi.

    Di akhir pembicaraan, beliau mengatakan “Mancing itu bukan sekedar mancing namun bisa melatih kesabaran saat menunggu umpan disambar, belajar musim dan belajar tentang karakter ikan berikut umpan, semuanya itu saling berkaitan,” katanya mengakhiri pembicaraan siang itu.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses