Pemancingan Lele, Merawatnya Mudah, Harga Stabil, Peminatnya Banyak

122

Kabarmancing.com, Jakarta – Patut diakui pemancingan lele kian subur, ada harian, kiloan dan galatama. Namun lebih banyak justru didominasi galatama. Ya, jika bertandang ke Depok, Tangerang dan Bekasi banyak kolam lele disana, namun statusnya masih skala kecil dan belum bisa dikatakan skala besar. Apa sih yang menyebabkan pemancingan lele kian booming khususnya Jabodetabek.

    Salah satu kolam pemancingan galatama lele yang dikunjungi kabarmancing.com ialah Telaga Mandor di kawasan Pengadegan, Jakarta Selatan. Telaga Mandor adalah perpindahan dari ikan mas ke lele, dikarenakan faktor harga ikan mas yang tidak menentu. Menurut pengelola Telaga Mandor, peralihan itu disebabkan harga ikan mas fluktuatif di pasaran. Karena harga tidak menentu pemilik kolam pun menjadi khawatir.

    Bayangkan saja dalam setahun harga ikan mas sering naik turun. Karena itulah, agar tidak mengalami turun naik khususnya pendapatan, maka banyak pemilik kolam pemancingan mengalihkannya ke lele.

    Selain masalah harga, munculnya pemancingan lele juga atas permintaan dari para pemancing agar dibuat kolam lele. Alasan lainnya mudah dalam mengelola dan tidak sulit, modal terjangkau dan harga lele yang murah tergantung ukuran.

    Menurut para pemilik kolam, dalam hal perawatan, lele lebih mudah dibanding ikan mas. Licing pemilik galatama lele Pancoran Mas, mengatakan, ikan lele dapat hidup di air keruh sekalipun. Hal itu disebabkan daya tahan lele lebih kuat dibandingkan dengan ikan mas. Kedalaman kolam pun tidak perlu terlalu dalam. Bahkan setengah meter sudah cukup. Malahan ikan lele akan lebih ‘galak’ jika tidak terlalu dalam

    Sedangkan untuk ikan mas, harus dirawat lebih ekstra, jika tidak, akan menyebabkan ikan mas mati, begitu juga harga jual yang tidak stabil. Bicara keuntungan, beragam tanggapan menguak dari pemilik kolam yang berbeda-beda. ”Lumayan hasilnya walau tak sebesar kolam ikan mas,” ujar Rohim pemilik Telaga Mandor yang membuka galatama lele tanpa memberitahu rinciannya.

    Bagaimana dengan peminatnya, Awaludin mengakui, dirinya yang dulu mancing ikan mas beralih ke lele dengan alasan dari segi umpan murah ketimbang mas, dan umpannya bisa didapatkan dimana saja ditambah empang lele banyak buka malam hingga dinihari. Disinilah ‘nilai jualnya’ dan pecinta mancing lele yang tak ada waktu siang hari bisa melakukannya di malam hari.

    Umpan yang dibutuhkan untuk mancing lele tidak mahal, cukup menggunakan cacing, jangkrik, daging, ulat, belut dan pelet atau pun gaang. Mancing lele pun mudah tidak seperti mancing ikan mas.

    Para pemilik pemancingan lele pun yakin dalam beberapa tahun ke depan kolam lele akan booming dan sejajar dengan bisnis kolam ikan mas yang harganya terus meroket. Kini keberadaan pemancingan lele terjawab sudah, berbagai faktor yang mengemuka diatas yang mendorong tumbuhnya pemancingan lele di Jabodetabek.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses