Lucky : ‘Mancing Sudah Mendarah Daging di Diri Saya’

Posted by: Tags:

Luki S

Kabarmancing.com, Jakarta – Hobi mancing sudah melekat di sosok pria satu ini. Saban minggu dirinya sudah pasti ngacir ke kolam pemamcingan nimbrung bersama rekan-rekan komunitas mancing dimana ia bernaung. Ya, Lucky Setiawan namanya begitu familiar di komunitas dunia maya facebook.

    Kebetulan sekali kabarmancing.com bersua dengan beliau dan menyempatkan diri mewawancarai, padahal saat meliput seringkali ketemu namun momennya saja belum tepat, Nah, kebetulan Lucky ketika ditemui didaulat menjadi ketua pelaksana di kegiatan mancing komunitas Komser hari itu, disanalah kesempatan untuk mengetahui lebih jauh jam terbang mancingnya pun akhirnya terkuak.

    Kesempatan itulah kemudian tidak disia-siakan. Lucky rela meninggalkan lapaknya dan berbincang dengan kabarmacing.com. Setelah mewawancarai seputar kegiatan yang ia tangani di hari itu selanjutnya perrbincangan dilanjutkan tentang pengalaman mancingnya. Ia pun tertawa. “Saya kenal mancing sejak SMA tahun 1993, keluarga saya keluarga pemancing,” ujarnya mengenang. Ya, dalam penuturannya, ayah, uwa, kakek dan keluarga Lucky semuanya pemancing, sebab itulah ia ketularan.

    Hobi mancing sejak 1993 terus melekat hingga beranjak dewasa. Di tahun 1998 Lucky mulai unjuk gigi di berbagai lomba pelampungan dan galatama. Ia pun sering memenangkan pertarungan. Untuk pertama kali ia juara di pemancingan Zul, disana setiap minggu selalu juara begitu juga pemancingan Zamri ia libas dan sering jadi juara. Keberhasilan ini menjadi topik hangat kala itu dan mulai diperhitungkan para pemancing pelampungan lainnya, namun bagi Lucky kemenangan itu karena skill mancing, seperti meracik umpan, teknik mancing, telaten dan paling utama faktor keberuntungan. “Kalau dihitung uang dan barang sudah banyak saya kumpulkan kalau di total bisa ratusan juta rupiah,” ujarnya.

    Dari tahun ke tahun saking gilanya mancing, keluarganya sempat protes karena tidak mengenal waktu dan berbagi kehangatan bersama keluarga. Apalagi ia juga tergabung di banyak komunitas mancing facebook, yang hampir setiap minggu selalu mengadakan mancing bareng. Namun lambat laun ia mampu menjelaskan semuanya itu kepada istri dan anak-anak yang akhirnya dapat dimaklumi keluarga tercintanya.

    Ada hal unik dan menarik, apa itu, saat istrinya hamil anak kedua ia masih tetap mancing, padahal ada mitos jika isteri mengandung ada baiknya hentikan kegiatan mancing itu, namun bagi Lucky mancing tetap dilakoni. Saat istrinya melahirkan anak kedua mereka bobotnya 2,85 kg. Nah, herannya 4 hari kemudian saat kelahiran itu usai ia ikut lomba mancing dan masuk jadi pemenang pertama dengan berat ikan sama dengan bobot anaknya tersebut 2,85 kg “Saya heran kok bisa begitu, bagi saya itu hanya kebetulan saja, beratnya sama-sama 2,85 kilogram,” katanya sambil tertawa.

    Lucky yang dulu bekerja di kantoran dan tidak sempat membagi waktu dengan keluarga, kini sudah beralih profesi, bekerja dari rumah. Tentu dengan profesi barunya ini waktu untuk keluarga bisa ia bagi dengan kegemaran mancingnya yang tetap ia jalankan. “Bagi saya mancing sudah mendarah daging, ngga bisa lagi dipisahkan dari diri saya,” terangnya. Namun bagi Lucky keluarga hal utama, “Tanpa keluarga apalah arti hidup ini,” katanya.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses